Ingin Me Time tapi Takut Boros? Ini 5 Strategi Dapat Solusinya

Banyak orang mengira self care itu harus identik dengan hal mahal seperti spa, makan fancy, atau traveling ke luar kota. Padahal, definisi self care itu personal banget. Kamu bisa mulai dengan menuliskan aktivitas apa saja yang benar-benar bikin kamu merasa pulih, entah itu membaca buku, jalan santai sore, atau sekadar nonton film di rumah.

Menurut penjelasan Dr Oliver Suendermann, pakar kesehatan mental sekaligus vice-president (clinical) di Intellect, dengan memahami arti self care versi diri sendiri, kamu jadi lebih mudah menghindari godaan pengeluaran impulsif yang sebenarnya tidak perlu.

Kalau kamu sering merasa bersalah setelah me time, mungkin masalahnya bukan di aktivitasnya, tapi di cara mengatur keuangan. Clarence Cheong, seorang direktur layanan keuangan di Infinity Financial Advisory, menyarankan agar kamu membuat rencana keuangan bulanan yang jelas, termasuk menyisihkan dana khusus untuk self care.

Jadi meskipun kamu belanja atau jajan enak, itu semua sudah ada dalam rencana. Dengan begitu, kamu bisa menikmati momen me time tanpa dihantui rasa bersalah karena keluar dari jalur finansial.

Self care bukan berarti kamu harus melakukannya setiap minggu dengan biaya besar, lho.

Justru menurut penjelasan Raymond Ong, CEO Etiqa Insurance Singapore, jauh lebih bijak kalau kamu memilih aktivitas yang benar-benar bermakna meski jarang dilakukan, dibanding sering mengeluarkan uang untuk hal kecil yang sebenarnya gak begitu berkesan. Misalnya, daripada sering jajan kopi mahal tiap hari, lebih baik sesekali makan di restoran favorit yang memang bikin kamu puas dan bahagia.

Ingat, gak semua bentuk self care harus bikin dompet menipis. Ada banyak cara menikmati waktu berkualitas tanpa harus keluar uang banyak.

Kamu bisa coba olahraga ringan, meditasi, atau sekadar ngobrol dengan teman dekat. Menurut penjelasan Raymond Ong, aktivitas sederhana seperti ini bisa sama bermanfaatnya dengan perawatan mahal, bahkan sering kali lebih menenangkan karena gak meninggalkan beban finansial.

Kadang, meskipun sudah punya rencana, kamu tetap bisa kebablasan. Misalnya, belanja lebih dari budget atau ambil taksi mahal saat lagi capek. Kalau itu terjadi, jangan langsung menyalahkan diri sendiri, ya.

Menurut Jeanice Cheong, seorang psikolog klinis dari Heartscape Psychology, sikap penuh belas kasih pada diri sendiri justru bikin kamu lebih termotivasi untuk kembali ke jalur finansial yang sehat. Anggap saja itu pelajaran, lalu perbaiki di bulan berikutnya.

“Me time” seharusnya bikin kamu merasa tenang, bukan malah menambah beban pikiran karena takut boros. Dengan mendefinisikan arti self care, membuat budget khusus, memilih kualitas dibanding kuantitas, mencari alternatif hemat, dan bersikap lebih lembut pada diri sendiri, kamu bisa tetap menikmati hidup tanpa merusak kondisi finansial.

Ingat, kunci utamanya ada di keseimbangan. Jadi, silakan manjakan diri, tapi tetap pastikan tabungan dan rencana masa depanmu aman.