Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi harta kekayaan (IDN Times/Sukma Shakti)
Ilustrasi harta kekayaan (IDN Times/Sukma Shakti)

Jakarta, IDN Times – Berinvestasi merupakan hal yang penuh tantangan, apalagi bagi para pemula yang belum pernah melakukannya. Namun, jika kamu seorang pemula dan ingin berinvestasi, jangan takut untuk mencoba. Sebab, bagi seorang yang sudah berpengalaman sekalipun, investasi bisa jadi begitu membingungkan.

Itu dikarenakan saat melakukan investasi, segalanya tidak pasti. Ada banyak sekali hal yang mempengaruhi kesuksesan atau kerugian seseorang dalam berinvestasi.

Untuk membantu para pemula yang ingin mulai berinvestasi, berikut adalah delapan tips yang wajib diketahui.

1. Tetapkan tujuan investasi

Ilustrasi (IDN Times/Sukma Shakti)

Sebelum memulai investasi, ada baiknya menetapkan tujuan atau goal dari investasi yang dilakukan. Memang secara garis besar tujuan seseorang berinvestasi adalah untuk menghasilkan lebih banyak uang. Tapi, jangan lupakan juga tujuan akhirnya, akan digunakan untuk apa uang hasil investasi itu.

Ini perlu dipikirkan karena jelas kebutuhan setiap orang berbeda sehingga portofolio investasi yang dipilih juga bisa berbeda-beda. Misalnya seorang pelajar berinvestasi karena ingin mengumpulkan biaya untuk pendidikan selanjutnya atau seseorang berinvestasi untuk membeli rumah dan lainnya, maka aset investasi yang dipilih lebih baik aset yang berisiko rendah.

Hal lain yang perlu diperhatikan dalam menetapkan tujuan investasi adalah pendapatan, apresiasi modal, dan keamanan modal. Juga, pertimbangkan usia, keadaan pribadi, dan posisi keuangan.

2. Berinvestasi lebih awal

Ilustrasi menabung. (IDN Times/Sukma Shakti)

Semakin awal memulai berinvestasi, maka semakin baik. Sebab, semakin cepat memulai berinvestasi, berarti semakin sedikit uang yang diperlukan setiap tahunnya untuk mencapai tujuan investasi tersebut.

Penghasilan seseorang juga cenderung akan bertambah seiring waktu, jadi meskipun saat ini masih berstatus pelajar, tidak ada salahnya untuk memulai investasi.

3. Lakukan investasi ktomatis

(IDN Times/Arief Rahmat)

Sisihkan sejumlah uang untuk diinvestasikan secara otomatis setiap bulan. Mengatur rencana investasi otomatis bisa dilakukan melalui berbagai perusahaan jasa pialang dan layanan investasi otomatis, juga bank.

Dengan melakukan ini, investasi akan lancar dan konsisten. Ini juga akan membuatmu disiplin dalam berinvestasi menghindarkan kamu dari kemungkinan kamu berhenti di tengah jalan. 

4. Pantau keuangan

idntimes.com

Sebelum mulai berinvestasi, perlu sekali menghitung berapa banyak uang yang harus diinvestasikan. Bersikaplah realistis tentang itu. Pastikan punya cukup uang untuk membayar tagihan bulanan rutin, pembayaran pinjaman, dan lainnya.

Memulai investasi sendiri tidak memerlukan banyak uang. Tetapi jelas ada risiko. Jadi, persiapkan diri dan jangan sampai pos kebutuhan pokok dan angsuran wajib kamu terganggu.

5. Pelajari seluruh pengetahuan tentang investasi

ilustrasi investasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Setelah mengatur keuangan, saatnya untuk mulai belajar tentang investasi. Pelajari terminologi dasar, sehingga tahu bagaimana membuat keputusan yang koheren.

Pelajari tentang saham, obligasi, reksa dana, dan sertifikat deposito. Jangan lupa tentang detail lain yang mencakup diversifikasi, pengoptimalan portofolio, dan efisiensi pasar.

6. Waspada terhadap komisi

Ilustrasi investor (IDN Times/Mia Amalia)

Jika menggunakan jasa para profesional untuk mengatur investasi, waspadalah pada mereka yang membujuk untuk membeli investasi yang memberi mereka komisi tinggi.

Jangan lakukan ini tanpa penelitian yang serius. Sebagian profesional mau menjual produk yang memberi mereka komisi besar, tetapi tidak memberi keuntungan banyak kepada pembeli.

7. Diversifikasi investasi

Ilustrasi pertumbuhan investasi.

Karena pasar berfluktuasi atau bergerak secara konstan, dan segala sesuatunya selalu naik turun, maka penting untuk mendiversifikasi atau membagi-bagi dana investasi ke berbabagi portofolio.

Misal berinvestasi ke saham perusahaan yang berbeda. Jadi saat saham yang satu turun parah, masih ada investasi di saham lain yang bisa diandalkan.

8. Pelajari portofolio dan pasar

Karyawan memantau pergerakan harga saham di Kantor Mandiri Sekuritas, Jakarta, Rabu (15/7/2020) (ANTARA FOTO/Reno Esnir)

Penting untuk selalu mempelajari portofolio yang dimiliki dan keadaan pasar serta ekonomi global yang biasanya mengarahkan pergerakan suatu instrumen investasi. Apa yang tepat untuk portofolio yang dimiliki hari ini, mungkin bukan yang terbaik untuk besok.

Penting juga untuk mengetahui portofolio apa yang dimiliki dan kemungkinan langkah yang harus diambil terkait portofolio itu di masa mendatang.

Editorial Team