Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ini Kesalahan Finansial yang Sering Dilakukan Losers Menurut Pakar
Ilustrasi ketakutan dalam hal finansial (freepik.com)

Intinya sih...

  • Terjebak jalur keuangan konvensional, seperti mengandalkan dana pensiun dan membeli aset yang sebenarnya menjadi beban keuangan.

  • Lebih mengutamakan aset yang menghasilkan uang secara rutin daripada gaji bulanan, untuk mencapai kebebasan finansial.

  • Pesan utama Kiyosaki: perubahan pola pikir dari pencari gaji menjadi pemilik aset produktif untuk mencapai kebebasan finansial.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Robert Kiyosaki, penulis buku Rich Dad Poor Dad, dikenal dengan pandangan finansialnya yang tegas dan sering menuai kontroversi. Seperti Donald Trump—yang juga pernah bekerja sama dengannya—Kiyosaki kerap membedakan secara jelas antara mereka yang berhasil membangun kekayaan dan mereka yang tertinggal secara finansial. Bahkan, ia tidak ragu menyebut pola investasi tertentu sebagai kebiasaan pecundang.

Menurut Kiyosaki, kunci utama kesuksesan finansial adalah membuat uang bekerja untukmu. Ia mendorong fokus pada aset yang mampu mendukung pertumbuhan jangka panjang, seperti properti. Selain itu, ia juga lebih menyukai emas, perak, komoditas, hingga aset digital seperti kripto, dibandingkan instrumen pensiun konvensional, barang konsumtif, atau aset yang nilainya terus menurun.

Berikut ini kebiasaan finansial yang menurut Kiyosaki sering dilakukan oleh orang-orang yang gagal membangun kekayaan, dikutip dari GoBankingRates!

1. Terjebak jalur keuangan yang terlalu konvensional

Ilustrasi portofolio investasi (freepik.com)

Dalam sebuah video di YouTube, Kiyosaki mengulas kembali prinsip-prinsip keuangan dari buku-bukunya, lalu mengaitkannya dengan tren investasi modern seperti Bitcoin. Ia mendukung kripto, asalkan pembeliannya didanai oleh aset produktif, bukan hanya dari penghasilan bulanan.

Ia mengkritik pola hidup klasik: sekolah, bekerja, membayar pajak, menabung, lalu mengandalkan dana pensiun seperti 401(k). Kiyosaki juga menyoroti kebiasaan membeli rumah besar atau mobil mewah dan menyebutnya sebagai aset, padahal menurutnya justru menjadi beban keuangan.

Meski rumah secara teori adalah aset, Kiyosaki menilai cicilan, pajak, asuransi, dan biaya perawatan menjadikannya sebagai liabilitas. Selain itu, rumah tinggal sering kali tidak menghasilkan pendapatan dan bersifat tidak likuid, sehingga kurang ideal jika dijadikan tumpuan utama dana pensiun.

2. Lebih mengutamakan gaji dibanding arus kas

Ilustrasi menerima gaji (freepik.com)

Bagi Kiyosaki, aset sejati adalah sesuatu yang secara rutin menghasilkan uang. Contohnya properti sewaan dengan arus kas positif, bisnis, saham dengan dividen, serta kekayaan intelektual yang memberikan royalti.

Ia percaya, kebebasan finansial tercapai ketika pendapatan pasif mampu melampaui pengeluaran bulanan. Inilah alasan Kiyosaki menilai fokus pada peningkatan penghasilan jauh lebih penting dibanding sekadar menekan biaya hidup.

Meski sering dianggap terlalu menyederhanakan konsep keuangan, Kiyosaki menegaskan prinsip dasarnya tetap relevan: aset menambah uang ke kantong, sementara liabilitas justru menguranginya.

3. Pesan penting

Robert Kiyosaki, penasihat keuangan ternama sekaligus penulis buku populer Rich Dad, Poor Dad (x.com/theRealKiyosaki)

Terlepas dari gaya penyampaian Robert Kiyosaki yang keras dan penuh kontroversi, pesan utamanya tetap relevan: membangun kekayaan membutuhkan perubahan pola pikir dari sekadar pencari gaji menjadi pemilik aset produktif. Mengandalkan gaji semata tanpa membangun aset produktif, pada akhirnya dapat membatasi peluang seseorang untuk mencapai kebebasan finansial.

Dengan memahami perbedaan antara aset dan liabilitas serta berfokus pada arus kas dan pertumbuhan jangka panjang, seseorang dapat membuka peluang finansial yang lebih besar dan tidak hanya bergantung pada penghasilan bulanan semata.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team