5 Jenis Dana yang Harus Dihindari Saat Berinvestasi

23 Sep 2025, 20:00 WIB

Sire

5 Jenis Dana yang Harus Dihindari Saat Berinvestasi

ilustrasi dana yang diinvestasikan (unsplash.com/micheile)

Intinya sih...

Dana darurat harus dihindari karena digunakan untuk kebutuhan mendesak, bukan investasi.
Dana pinjaman online atau offline tidak boleh digunakan untuk investasi karena tingginya risiko dan bunga yang harus dibayarkan.
Dana kebutuhan rumah tangga, arisan, dan hasil gadai barang sebaiknya tidak digunakan untuk berinvestasi karena akan menyusahkan di masa depan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Investasi adalah cara terbaik untuk mencapai berbagai macam tujuan keuangan. Ada banyak cara berinvestasi yang bisa dilakukan, seperti menabung emas, membeli properti, investasi reksadana maupun saham.

Namun banyak juga yang masih salah kaprah tentang pengertian investasi dan mengharapkan bisa kaya mendadak. Jika kamu ingin berinvestasi, maka harus memakai ‘uang dingin’ atau dana nganggur yang tidak dipakai dalam jangka panjang.

Berikut merupakan lima jenis dana yang harus kamu hindari untuk digunakan saat akan berinvestasi. Yuk, cari tahu apa saja dana tersebut!

1. Dana darurat

ilustrasi dana darurat (unsplash.com/pampouks)

Menggunakan dana darurat untuk berinvestasi sudah jelas merupakan kesalahan besar. Dana darurat dikhususkan untuk kebutuhan darurat yang bisa datang sewaktu-waktu.

Jika kamu menggunakan dana darurat untuk investasi, maka ketika sesuatu yang mendadak terjadi kamu akan kebingungan karena tidak memiliki dana lagi. Daripada berspekulasi mendapatkan cuan yang besar, lebih baik meminimalisir risiko dengan tidak menggunakan dana darurat untuk investasi.

2. Dana pinjaman online atau offline

ilustrasi dana pinjaman (unsplash.com/mufidpwt)

Meminjam uang secara online atau meminjam ke orang lain secara langsung juga tidak dibenarkan. Sudah tentu ada bunga yang akan dibayarkan ketika kamu meminjam dana kepada pihak lain, dan biasanya bunga tersebut cukup besar tergantung pada tempo pelunasan dan besarnya uang yang dipinjam.

Ketika uang tersebut diinvestasikan misalkan untuk investasi di pasar modal, maka risikonya pasti akan tinggi. Selain itu, tidak ada jaminan bahwa kamu akan selalu untung. Maka, jangan coba-coba menggunakan dana pinjaman untuk investasi kalau tidak mau rugi dua kali.

3. Dana kebutuhan rumah tangga

ilustrasi kebutuhan rumah tangga (unsplash.com/mrsmaria)

Dari namanya saja sudah dapat dilihat bahwa dana ini termasuk ‘uang panas’. Artinya, dana ini adalah dana yang aktif digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam rumah tangga. Jangan sampai kamu kewalahan memenuhi kebutuhan sehari-hari hanya karena uangnya kamu gunakan untuk berinvestasi.

Sudah jelas salah dan akan menyusahkanmu ke depannya. Lebih baik pikirkan lagi kalau kamu tidak mau ‘gali lubang tutup lubang’ hanya karena investasi.

4. Dana arisan

ilustrasi uang arisan (unsplash.com/mufidpwt)

Sempat viral beberapa waktu terakhir di media sosial banyak orang yang berinvestasi dengan menggunakan uang arisan. Uang arisan dipinjam sementara untuk berinvestasi di pasar modal dengan membeli saham. Namun berujung pada kerugian hingga kehilangan dana cukup besar.

Sudah jelas modal berinvestasinya sudah salah karena bukan dengan ‘uang dingin’ yang digunakan. Ditambah dengan minim ilmu di bidang saham menjadi paket lengkap kegagalan dalam berinvestasi.

5. Dana hasil gadai barang

ilustrasi perjanjian gadai barang (unsplash.com/homajob)

Melihat banyaknya orang yang ramai berinvestasi di dunia saham membuat sebagian orang tertarik ingin bergabung. Alhasil jalan yang ditempuh dengan menggadai beberapa barang berharga untuk bisa berinvestasi saham. Baik itu dengan jaminan surat berharga, emas hingga sertifikat rumah.

Padahal investasi itu bertujuan untuk mencapai tujuan keuangan di masa depan, lho. Bagaimana bisa kamu mendapatkan tujuan keuangan jika menggadaikan hal-hal berharga yang kamu miliki sekarang?

Itulah lima jenis dana yang tidak boleh kamu gunakan untuk berinvestasi. Selain tinggi akan risiko, menggunakan dana tersebut tidak menjanjikan cuan dalam waktu singkat. Jadi, lebih bijak dalam berinvestasi, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.