Kamu mungkin sering merasa gaji yang kamu terima setiap bulannya tidak cukup. Padahal, setiap orang juga memiliki batasan. Berapapun penghasilan yang kamu terima, kuncinya ada di pengeluaran. Jadi, kamu harus memeriksa kembali seperti apa pengeluaranmu setiap bulannya. Caranya adalah dengan mencatat pengeluaran setiap bulan.
Meskipun terkesan membosankan, tetapi sesekali hal ini memang diperlukan. Fungsinya adalah untuk melihat ke mana arus keuangan yang terjadi selama ini. Yuk mulai diperiksa lima kategori yang perlu kamu ketahui untuk bisa mencatat pengeluaran setiap bulannya berikut ini.
5 Jenis Pengeluaran Bulanan yang Perlu Kamu Catat Tiap Bulan

Intinya sih...
Cicilan utang maksimal 30% dari penghasilan bulanan, harus hati-hati dalam pembayaran.
Pengeluaran rutin sekitar 40-60% dari penghasilan tetap bulanan, termasuk listrik, air, makan sehari-hari.
Tabungan & investasi sekitar 10-30% dari penghasilan bulanan, penting untuk masa depan dan kebutuhan mendesak.
1. Cicilan utang
Memiliki penghasilan atau tidak, begitu kamu sudah menandatangani kontrak utang, maka kamu harus tetap membayarkan cicilan utang tersebut. Meskipun kamu sedang dalam kesulitan dan kamu tidak mampu membayar utang, mereka tidak akan peduli dan akan tetap menagih.
Makanya, kamu harus hati-hati. Khusus untuk pengeluaran ini ada batasnya yaitu maksimal 30% dari penghasilanmu. Jadi, kalau kamu punya cicilan utang, pastikan jumlahnya tidak lebih dari 30% penghasilanmu setiap bulan.
2. Pengeluaran rutin
Pengeluaran rutin adalah uang yang kamu gunakan untuk membayar biaya hidup sehari-hari. Pengeluaran rutin merupakan bagaimana cara kamu hidup.
Ada orang yang cara hidupnya betul-betul sederhana dan teratur sehingga dia sudah terbiasa untuk tidak berfoya-foya dalam urusan yang rutin. Tetapi, ada juga orang yang merasa pengeluaran rutinnya perlu diberikan standar tinggi dan itu boleh-boleh saja.
Transportasi, listrik, air, makan sehari-hari, biaya sekolah anak dan lain sebagainya merupakan berbeda standarnya pada setiap orang. Biasanya untuk anggaran pengeluaran rutin adalah sekitar 40-60% dari penghasilan tetap setiap bulannya.
3. Pengeluaran untuk tabungan dan investasi
Sebagian besar orang tidak terlalu bersemangat untuk menganggarkan pengeluaran ini. Padahal, efeknya bisa luar biasa ketika kamu melakukannya saat mulai bekerja.
Pengeluaran untuk tabungan dan investasi bisa kamu pakai nanti, meskipun perlu dibayar sejak dini. Dana ini bisa digunakan untuk tujuan-tujuan yang penting dalam hidup kamu seperti, biaya menikah, DP rumah, pendidikan anak, sampai dengan dana pensiun. Bisa juga kamu gunakan saat ingin berlibur atau membeli handphone baru, belanja, dan sebagainya.
Kamu cukup sediakan rekening khusus untuk itu dan isi dengan tabunganmu. Biasanya anggaran tabungan berkisar di antara 10-30% dari penghasilan setiap bulan.
4. Pengeluaran sosial
Pengeluaran sosial ini adalah sebagai pengingat bahwa ada hak orang lain yang hidupnya lebih susah dari kamu sehingga kamu bisa membantu mereka dalam kondisi keuangan apapun.
Jumlahnya tidak ditentukan. Tapi, jika kamu beragama Islam, ada ketentuan zakat yang kira-kira sebesar 2,5% dari penghasilanmu. Jika kamu ingin membayar zakat, sebaiknya langsung ke lembaga resmi sehingga zakat itu bisa disalurkan langsung kepada golongan yang memang sudah ditentukan layak menerima zakat tersebut.
Zakat berbeda dengan sedekah yang bisa kamu berikan kepada siapa saja dan dalam jumlah berapa pun.
5. Pengeluaran gaya hidup
Jika kamu memiliki kegemaran misalnya menonton konser, makan di luar, beli buku yang tidak pernah kamu baca, ngopi di kafe, dan semua pengeluaran lainnya yang tidak menentukan hajat hidup orang banyak tetapi menyumbangkan kesenangan batin, itu termasuk ke dalam pengeluaran lifestyle.
Pengeluaran lifestyle ini harusnya memiliki prioritas yang jauh lebih rendah dibandingkan empat pengeluaran lainnya. Jangan sampai kamu membebaskan pengeluaran lifestyle, sehingga empat pengeluaran lain tidak kamu perhatikan. Kamu harus bisa membatasi pengeluaran lifestyle maksimum sebanyak 20% dari total penghasilan kamu dalam satu bulan.
Itulah beberapa cara menghitung pengeluaran bulanan dalam lima kategori. Catat sesekali dan buktikan apakah kamu bisa mengikuti anggaran yang sudah ditetapkan berdasarkan lima kategori tadi. Selamat mencoba!
6. FAQ
1. Apa saja 5 jenis pengeluaran bulanan yang harus dicatat?
Lima jenis pengeluaran bulanan tersebut adalah:
Cicilan utang.
Pengeluaran rutin (seperti listrik, air, makan sehari-hari).
Pengeluaran untuk tabungan dan investasi.
Pengeluaran sosial (misalnya sedekah, zakat, bantuan).
Pengeluaran gaya hidup (lifestyle) seperti hiburan, nongkrong, belanja bukan kebutuhan.
2. Kenapa penting mencatat dan mengelompokkan pengeluaran bulanan?
Karena meskipun penghasilan tetap, kalau pengeluaran tidak tercatat atau dikontrol, maka keuangan bisa terancam. Kunci kestabilan keuangan ada pada pengeluaran, bukan hanya pada penghasilan. Dengan pengelompokan seperti di atas, kamu bisa melihat “ke mana uangmu pergi” setiap bulan dan mengambil langkah yang tepat.
3. Berapa persentase ideal untuk tiap jenis pengeluaran bulanan?
Beberapa batas panduan yang disebut:
Cicilan utang: tidak lebih dari 30% dari penghasilan bulanan.
Pengeluaran rutin: sekitar 40-60% dari penghasilan tetap bulanan.
Tabungan & investasi: sekitar 10-30% dari penghasilan bulanan.
Pengeluaran gaya hidup: maksimal sekitar 20% dari penghasilan.
Untuk pengeluaran sosial tidak ada angka pasti, namun ideal jika dibiasakan sebagai bagian dari anggaran.
4. Apa yang termasuk dalam pengeluaran gaya hidup (lifestyle)?
Pengeluaran gaya hidup mencakup hal-hal seperti: pergi ke kafe, menonton konser, belanja barang yang bukan kebutuhan utama, nongkrong, hobi dengan biaya besar, pengeluaran untuk kesenangan atau gaya hidup yang tidak masuk ke kebutuhan pokok atau kewajiban. Pengeluaran gaya hidup harus prioritasnya lebih rendah dibanding jenis pengeluaran lainnya agar keuangan tetap stabil.
5. Apa langkah awal yang bisa dilakukan setelah mengetahui lima jenis pengeluaran bulanan itu?
Langkah-awal yang bisa dilakukan:
Mulai mencatat semua pengeluaran bulananmu dan klasifikasikan ke dalam lima jenis di atas.
Evaluasi persentase tiap jenis terhadap penghasilanmu dan bandingkan dengan panduan persentase ideal.
Identifikasi jenis pengeluaran yang terlalu besar (misalnya cicilan utang lebih dari 30% atau gaya hidup lebih dari 20%).
Buat rencana untuk mengurangi pengeluaran yang berlebih dan alihkan sebagian ke tabungan/investasi.
Lakukan secara rutin tiap bulan agar kebiasaan mencatat dan mengevaluasi menjadi bagian dari pengelolaan keuanganmu.