Ilustrasi investasi (IDN Times/Aditya Pratama)
Di sisi lain, Tongam pun turut menjelaskan dua hal yang menjadi penyebab utama munculnya korban investasi ilegal alias bodong. Dua alasan tersebut berkaitan dengan dua kelompok masyarakat yang ada saat ini. Pertama adalah masyarakat yang rendah tingkat pengetahuannya soal investasi.
"Mereka tidak tahu produk-produk (investasi ilegal) itu, lalu diikuti kemudian mereka mendapatkan untung dan akhirnya rugi ditipu karena literasi yang mungkin rendah," ujar Tongam.
Adapun kelompok masyarakat kedua adalah mereka yang cenderung datang dari kaum intelektual atau memiliki literasi keuangan cukup dalam. "Kelompok yang kedua ini para masyarakat yang ikut investasi ilegal adalah orang-orang intelektual sifatnya, intelektual yang kena tipu," kata Tongam.
Pada kelompok masyarakat kedua ini ada banyak orang-orang kantoran yang mendambakan kekayaan dengan cara cepat mengikuti investasi bodong.
"Bayangkan contohnya di robot trading kemarin itu, di binary option, itu ada banyak orang yang bekerja di kantoran yang mengetahui tidak mungkinlah perdagangan berjangka komoditi, perdagangan forex untung terus, naik antara 10 sampai 13 persen per bulan," tutur dia.