Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi emas logam mulia (LM) PT Aneka Tambang Tbk atau Antam. (IDN Times/Vadhia Lidyana)
Ilustrasi emas logam mulia (LM) PT Aneka Tambang Tbk atau Antam. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Intinya sih...

  • Nilai dolar AS melemah, emas jadi pilihan aman.

  • Permintaan emas naik terus.

  • Pertumbuhan produksi emas dunia rata-rata cuma 2 persen per tahun.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Buat kamu yang lagi bingung pilih instrumen investasi, emas bisa jadi pilihan tepat. Bukan cuma stabil, tapi harga emas juga cenderung selalu naik dari tahun ke tahun. Bahkan, banyak pakar menilai tren ini akan terus berlanjut dan tidak akan mengalami penurunan signifikan.

Dilansir dari situs Pegadaian, ternyata, ada tiga alasan utama yang bikin harga emas terus meroket. Yuk, simak penjelasannya di bawah ini!

1. . Nilai dolar AS melemah, emas jadi pilihan aman

Ilustrasi dolar AS (IDN Times/Holy Kartika)

Perlu kamu tahu, emas diperdagangkan dalam satuan dolar AS per troy ounce. Jadi, ketika nilai dolar AS melemah terhadap mata uang lain, otomatis harga emas di pasar global ikut naik.

Kondisi seperti krisis utang, defisit anggaran, hingga penurunan peringkat kredit Amerika Serikat oleh lembaga pemeringkat seperti Standard & Poor’s (S&P) membuat kepercayaan investor terhadap ekonomi AS menurun. Akibatnya? Banyak investor global, termasuk negara-negara dengan cadangan devisa besar, beralih menyimpan aset mereka dalam bentuk emas.

Alasannya simpel yakni emas dianggap lebih aman dan stabil ketimbang dolar AS yang nilainya terus tergerus oleh gejolak ekonomi.

2. Permintaan emas naik terus

Ilustrasi emas. pexels.com

Selain faktor dolar, tingginya permintaan emas juga jadi penyebab utama kenaikan harga.

Ketika banyak negara seperti China, India, dan negara-negara Timur Tengah mengalami pertumbuhan ekonomi pesat, kebutuhan mereka terhadap emas, baik untuk perhiasan, investasi, maupun simpanan negara ikut meningkat

3. Pertumbuhan produksi emas dunia rata-rata cuma 2 persen per tahun

emas batangan Antam (logammulia.com/emas Antam)

Sementara itu, pertumbuhan produksi emas dunia rata-rata cuma 2 persen per tahun. Bahkan, tambang besar seperti Freeport Indonesia hanya mampu memproduksi sekitar 70 ton emas per tahun.

Bandingkan dengan permintaan dari China, India, dan negara-negara Arab yang pada 2009 saja sudah mencapai 102 ribu ton!

Ini belum termasuk permintaan dari bank sentral dunia yang mulai mengalihkan cadangan devisanya dari dolar AS ke emas. Misalnya, Bank Sentral China yang terus menambah cadangan emas untuk menjaga stabilitas ekonomi mereka.

Editorial Team