Ilustrasi grafik (IDN Times/Arief Rahmat)
Terdapat 5 faktor dari luar perusahaan yang menyebabkan harga saham naik turun di pasaran.
1) Kondisi fundamental ekonomi makro
Kondisi ekonomi makro misalnya Naik atau turunnya suku bunga, tingkat inflasi, dan pengangguran. Ketika suku bunga perbankan melejit, harga saham yang diperdagangkan di bursa akan menurun tajam.
Ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan hal itu terjadi, yaitu :
- Ketika suku bunga perbankan naik, banyak investor yang mengalihkan investasinya ke instrumen perbankan semisal deposito. Dengan naiknya suku bunga tersebut, investor dapat meraup keuntungan yang lebih banyak.
- Bagi perusahaan, ketika suku bunga perbankan naik, mereka akan cenderung untuk meminimalkan kerugian akibat meningkatnya beban biaya. Hal ini terjadi karena sebagian besar perusahaan memiliki utang kepada perbankan.
2) Fluktuasi kurs rupiah terhadap mata uang asing
Melemah atau menguatnya kurs rupiah terhadap mata uang asing menjadi faktor yang paling sering menyebabkan naik turunnya harga saham di bursa, khususnya perusahaan yang memiliki beban utang mata uang asing.
Perusahaan importir atau perusahaan yang memiliki beban utang mata uang asing biasanya akan dirugikan karena melemahnya kurs. Sebab hal ini membuat adanya peningkatan biaya operasional dan otomatis akan mengakibatkan turunnya harga saham yang ditawarkan.
3) Kebijakan pemerintah
Kebijakan Pemerintah yang sering berubah-ubah sudah pasti akan berpengaruh di semua sektor termasuk transaksi saham. Kebijakan tersebut akan membawa dampak meskipun masih dalam tahap wacana. Banyak contoh dari kebijakan Pemerintah yang menimbulkan volatilitas harga saham, seperti kebijakan ekspor impor, kebijakan perseroan, kebijakan utang, kebijakan Penanaman Modal Asing (PMA), dan lain sebagainya.
4) Faktor panik
Berita-berita tertentu seputar ekonomi biasanya dapat memicu kepanikan di salah satu bursa atau saham. Akibatnya investor akan melepas (menjual) sahamnya. Seperti yang berlaku pada hukum permintaan dan penawaran yang ada di teori ekonomi, kondisi ini akan menyebabkan tekanan jual, sehingga harga saham akan turun.
Saat berada dalam keadaan panic selling, para investor biasanya ingin segera melepas sahamnya tanpa peduli harganya, karena takut harganya akan semakin jatuh. Sebaiknya, dalam keadaan apapun hindari menjual saham dalam kondisi panik.
5) Faktor manipulasi pasar
Manipulasi pasar biasanya dilakukan investor-investor berpengalaman dan bermodal besar dengan memanfaatkan media massa. Tujuannya untuk menurunkan maupun meningkatkan harga saham. Manipulasi ini sering disebut dengan istilah rumor dan biasanya tidak akan bertahan lama.