Ilustrasi harta (IDN Times/Arief Rahmat)
Meski demikian, PT Bank Central Asia Tbk mencatat laba bersih Rp14,5 triliun pada semester I 2021 atau periode Januari-Juni. Laba bersih BCA tumbuh 18,1 persen year on year (YoY) dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"Hingga Juni 2021, kami melihat beberapa sektor ekonomi mulai bertumbuh. Kami juga melihat adanya peningkatan permintaan atas KPR selama pelaksanaan BCA Online Expoversary yang diselenggarakan pada Maret 2021," kata Jahja.
Jahja mengatakan kenaikan laba bersih ini karena basis perbandingan laba bersih yang lebih rendah pada triwulan II 2020, yang dipengaruhi oleh tingginya tingkat biaya kredit (Cost of Credit) saat awal pandemi COVID-19 di triwulan II tahun lalu.
Sebagai catatan, biaya cadangan BCA di triwulan II 2020 tercatat 32,4 persen lebih besar dibandingkan dengan triwulan II 2021.
Secara YoY, total kredit stabil di angka Rp593,6 triliun pada Juni 2021, didukung oleh segmen korporasi, KPR, dan kartu kredit. Kredit korporasi naik 1 persen YoY menjadi Rp260,4 triliun pada Juni 2021.