Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi investasi (unsplash.com/Mathieu Stern)
ilustrasi investasi (unsplash.com/Mathieu Stern)

Intinya sih...

  • Menentukan tujuan investasi yang jelas, sesuai dengan kebutuhan dan preferensi finansial.
  • Memastikan alokasi uang untuk investasi tidak akan mengganggu keuangan sehari-hari atau dana darurat.
  • Menentukan tingkat toleransi risiko yang sesuai dengan profil dan kenyamanan finansial, serta memilih metode investasi yang tepat.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Investasi pribadi sering kali terdengar rumit dan membingungkan, terutama bagi kamu yang masih muda dan baru memulai perjalanan finansial. Namun, sebenarnya investasi bisa menjadi salah satu langkah penting untuk mencapai kebebasan finansial di masa depan, lho.

Jika kamu merasa bingung harus mulai dari mana, tenang aja. Artikel ini akan membahas lima langkah mudah yang bisa kamu ikuti untuk memulai investasi pribadi di usia muda. Yuk, simak lebih lanjut!

1. Tentukan tujuan dengan jelas untuk apa kamu berinvestasi

ilustrasi menentukan goals (unsplash.com/Firmbee.com)

Sebelum mulai berinvestasi, langkah pertama yang harus dilakukan, adalah menentukan tujuan investasi. Apakah kamu ingin menabung untuk pendidikan, membeli rumah, atau sekadar menambah kekayaan? Tujuan yang jelas akan membantumu dalam memilih jenis investasi yang paling sesuai dengan kebutuhan.

Misalnya, jika tujuanmu adalah menabung untuk pendidikan, mungkin kamu bisa memilih investasi yang lebih aman dan stabil seperti obligasi atau reksa dana pasar uang. Namun, jika tujuanmu adalah menambah kekayaan dalam jangka panjang, kamu bisa mempertimbangkan saham atau properti. Dengan menetapkan tujuan yang jelas, kamu bisa lebih fokus dan disiplin dalam berinvestasi.

2. Pastikan dulu berapa banyak uang yang akan kamu alokasikan untuk investasi

ilustrasi uang (pexels.com/Alexander Mils)

Langkah kedua adalah menentukan berapa banyak uang yang bisa kamu alokasikan untuk investasi. Penting sekali untuk memastikan bahwa uang yang akan diinvestasikan adalah uang yang tidak akan kamu butuhkan dalam waktu dekat. Kamu bisa memulainya dengan jumlah kecil, dan secara bertahap menambah jumlah investasi seiring waktu.

Sebelum memutuskan jumlah uang yang akan diinvestasikan, pastikan kamu sudah memiliki dana darurat yang cukup, ya. Dana darurat ini berfungsi sebagai cadangan jika terjadi hal-hal tak terduga, seperti kehilangan pekerjaan atau kebutuhan mendesak lainnya. Setelah dana darurat aman, barulah kamu bisa lebih tenang dalam mengalokasikan uang untuk investasi.

3. Tentukan tingkat toleransi risiko yang menurutmu paling tepat

ilustrasi investasi (unsplash.com/Austin Distel)

Setiap jenis investasi tentunya memiliki tingkat risiko yang berbeda-beda. Oleh karena itu, kamu perlu menentukan tingkat toleransi risiko yang paling sesuai dengan profil dan kenyamananmu. Ada beberapa orang yang merasa nyaman dengan risiko tinggi untuk mendapatkan keuntungan besar, sementara yang lain lebih memilih risiko rendah dengan keuntungan yang lebih stabil.

Untuk menentukan tingkat toleransi risiko, kamu bisa mempertimbangkan faktor-faktor seperti usia, kondisi keuangan saat ini, serta tujuan investasi. Jika kamu masih muda dan memiliki waktu panjang untuk berinvestasi, mungkin kamu bisa mengambil risiko yang lebih tinggi. Sebaliknya, jika kamu lebih dekat dengan usia pensiun, memilih investasi yang lebih aman mungkin lebih bijak.

4. Menentukan metode investasi yang paling tepat untukmu

ilustrasi properti (unsplash.com/Towfiqu barbhuiya)

Setelah menentukan tujuan, jumlah uang, dan tingkat toleransi risiko, langkah berikutnya adalah memilih metode investasi yang paling tepat. Ada berbagai metode investasi yang bisa kamu pilih, mulai dari saham, obligasi, reksa dana, hingga properti. Masing-masing metode pastinya memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri.

Saham, misalnya, bisa memberikan keuntungan besar dalam jangka panjang, tapi juga memiliki risiko yang tinggi. Obligasi, di sisi lain, cenderung lebih aman tapi dengan keuntungan yang lebih kecil. Reksa dana adalah pilihan yang bagus jika kamu ingin investasi yang lebih terdiversifikasi. Sementara itu, investasi properti bisa menjadi pilihan untuk kamu yang ingin investasi jangka panjang dengan aset yang nyata.

5. Pelajari, awasi, dan selalu lakukan evaluasi

ilustrasi investor (unsplash.com/Austin Distel)

Investasi bukanlah sesuatu yang bisa kamu lupakan begitu saja setelah memasukkan uang. Kamu perlu terus belajar, memonitor perkembangan investasi, dan melakukan evaluasi secara berkala. Informasi dan kondisi pasar bisa berubah, dan penting untuk selalu mengikuti perkembangan terbaru agar investasi kamu tetap optimal.

Untuk membantumu meningkatkan pengetahuan tentang investasi bisa dilakukan misalnya dengan membaca buku, mengikuti seminar, atau bergabung dengan komunitas investor. Selain itu, jangan ragu untuk mengevaluasi portofolio investasi secara berkala dan melakukan penyesuaian jika diperlukan. Dengan begitu, kamu bisa memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan risiko.

Memulai investasi di usia muda adalah keputusan bijak yang bisa memberikan dampak positif bagi masa depan finansialmu. Selalu ingat bahwa investasi adalah perjalanan jangka panjang. Jadi, jangan gampang tergiur dengan iming-iming menjanjikan yang pada akhirnya cuma bodong. Semoga tips tadi bisa bermanfaat, ya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team