Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kerabat memakai alat pelindung diri (APD) saat menghadiri pemakaman seorang pria, yang meninggal akibat terinfeksi virus corona (COVID-19), di sebuah krematorium di New Delhi, India, Rabu (21/4/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Adnan Abidi
Kerabat memakai alat pelindung diri (APD) saat menghadiri pemakaman seorang pria, yang meninggal akibat terinfeksi virus corona (COVID-19), di sebuah krematorium di New Delhi, India, Rabu (21/4/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Adnan Abidi

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup melemah tipis 5 poin. Dilansir dari Bloomberg, rupiah melemah 0,03 persen di level Rp. 14.450. Untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuasi.

"Namun ditutup menguat di rentang Rp14.440-Rp14.480," ujar Direktur PT.TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi dalam keterangan tertulis, Senin (3/5/2021).

1. Lonjakan kasus COVID-19 masih mencemaskan pasar

Seorang pasien dengan gangguan pernapasan berbaring di dalam mobil sambil menunggu untuk masuk rumah sakit COVID-19 untuk perawatan, di tengah penyebaran penyakit virus corona (COVID-19), di Ahmedabad, India, Kamis (22/4/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Amit Dave

Menurut Ibrahim, pasar masih mencemaskan lonjakan kasus COVID-19 di tingkat global, terutama India. Meskipun saat ini kasus COVID-19 di Indonesia cukup terkendali, kata dia, masyarakat diimbau tetap waspada agar kejadian seperti di India tak menimpa Indonesia.

"India saat ini mencatatkan rata-rata kasus harian melampaui 300 ribu kasus. Kalau Indonesia sampai seperti India, pasti aktivitas akan terpaksa dibatasi," ungkapnya.

2. Perekonomian Indonesia bakal membaik di kuartal kedua

ilustrasi ekonomi (IDN Times)

Namun demikian, lanjutnya, ada secercah harapan ekonomi di kuartal kedua akan membaik. Indonesia akan keluar dari resesi dengan PDB di atas 7 persen. Hal ini di dukung dengan lonjakan masyarakat yang memenuhi berbagai pasar, mall maupun tempat lainnya.

"Konsumsi masyarakat akan didorong oleh aktivitas lebaran yang berpotensi lebih baik dibanding tahun lalu," kata Ibrahim.

3. Kendaraan bermotor meningkat pada Maret 2021

ilustrasi touring (IDN Times/Dwi Agustiar)

Selain itu, penjualan kendaraan bermotor juga meningkat tajam pada Maret 2021. Kenaikan penjualan terdsebut dipengaruhi oleh insentif pembenasan pajak penjualan barang mewah (PPnBM) yang diberikan pemerintah pada awal maret lalu. Penjualan mobil pada maret 2021 tumbuh 10,5 persen dibanding Maret 2020 dan 72,6 persen dibanding Februari 2021.

Editorial Team