ilustrasi uang rupiah (pixabay.com/Iqbal Nuril Anwar)
Dinar emas memiliki nilai intrinsik karena terbuat dari emas fisik yang nilainya stabil dari waktu ke waktu. Hal ini berbeda dengan mata uang modern atau mata uang fiat, seperti rupiah atau dolar, yang nilainya bergantung pada kebijakan bank sentral dan kondisi ekonomi negara penerbitnya. Mata uang fiat tidak memiliki jaminan fisik sehingga lebih rentan terhadap inflasi. Perbedaan karakter ini menjadikan dinar emas lebih menarik bagi sebagian orang yang ingin melindungi kekayaannya dari penurunan nilai.
Selain itu, beberapa negara masih menggunakan nama dinar sebagai mata uang resmi, seperti dinar Kuwait atau dinar Irak. Namun, penggunaan nama tersebut tidak terkait dengan emas karena mata uang modern tidak lagi didukung oleh logam mulia. Perbedaan ini sering menjadi sumber kebingungan bagi masyarakat yang baru mengenal sejarah dinar. Itulah sebabnya memahami konteks dan sejarah dinar sangat penting ketika membahas 1 dinar berapa gram dan bagaimana posisinya dalam sistem keuangan modern.
Melihat berbagai konteks sejarah, ekonomi modern, dan syariat Islam, jawaban paling konsisten untuk 1 dinar berapa gram adalah 4,25 gram emas. Meski pernah mengalami variasi berat dalam sejarah, angka ini tetap menjadi standar yang paling banyak digunakan hingga saat ini. Memahami berat dan karakteristik dinar membantu kamu membuat keputusan investasi yang tepat sekaligus memahami nilai historisnya dalam ekonomi Islam. Jika kamu tertarik menyimpan emas dalam bentuk dinar, pastikan selalu memeriksa sertifikasi dan kadar emasnya.
Sumber Referensi:
1. https://galeri24.co.id/post/1-dinar-berapa-gram-emas
2. https://www.treasury.id/simak-pembahasan-1-dinar-berapa-gram-jika-dibandingkan-dengan-emas-batangan
3. https://www.liputan6.com/hot/read/5420918/1-dinar-berapa-gram-simak-penjelasannya-dalam-beberapa-periode