Jakarta, IDN Times - Proses pendirian Holding Ultra Mikro BUMN sudah dimulai. Salah satu bentuknya adalah aksi penambahan modal PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) alias rights issue.
Holding Ultra Mikro itu sendiri rencananya akan terdiri dari tiga BUMN, antara lain BRI, PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM, dan PT Pegadaian (Persero). Nantinya, BRI akan menjadi induk holding tersebut, dan otomatis menjadi pemegang saham mayoritas atau pengendali PNM dan Pegadaian.
Untuk melancarkan proses itu, BRI tak hanya melakukan right issue, tapi juga akan melaksanakan rencana penyetoran saham dalam bentuk selain uang (Inbreng) oleh Negara Republik Indonesia selaku Pemegang Saham Pengendali (PSP) Perseroan.
Setelah menjadi pengendali PNM dan Pegadaian nanti, BRI bersama kedua perusahaan pelat merah tersebut akan mengembangkan bisnis melalui pemberian jasa keuangan di segmen ultra mikro. Menurut perseroan, wacana tersebut akan memberikan kontribusi positif terhadap kinerja keuangan Perseroan.
"Penguatan struktur permodalan ini juga diharapkan dapat mendukung kegiatan usaha Perseroan ke depan, baik induk maupun secara group, yang pada akhirnya akan menciptakan value bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan," bunyi keterangan manajemen BRI seperti yang dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (15/6/2021).