Chairman Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell pada Rabu (21/9/2022) mengumumkan kenaikan suku bunga acuan (Fed Fund Rate) untuk kelima kalinya tahun ini. (dok. YouTube Washington Post)
Kenaikan di pasar kripto yang terjadi setelah The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga dalam kisaran 5,25 persen hingga 5,50 persen, dan telah memicu sentimen bullish pada November ini.
Meskipun sudah diantisipasi, keputusan ini tetap memiliki dampak signifikan di pasar, menguatkan investor dan trader di industri kripto. Bahkan Bitcoin mencapai level tertinggi baru pada 2023, yakni diperdagangkan di atas 35.500 dolar AS (Rp562 juta) setelah keputusan The Fed.
"Kebijakan suku bunga yang stabil telah memberikan dorongan bagi Bitcoin untuk mendapatkan kembali momentumnya. Ini mungkin akan membantu Bitcoin untuk dengan percaya diri mencapai level resisten di angka US$ 36.000 (Rp 570 juta)," kata Fyqieh.
Dengan kebijakan moneter yang stabil dari The Fed dan perhatian yang diberikan pada indikator-indikator ekonomi, pasar menantikan potensi era stabilitas dan pertumbuhan. Skenario ini menciptakan dorongan bagi Bitcoin untuk mencapai level tertinggi baru setiap tahun, dengan target mencapai 40 ribu dolar AS (Rp633 juta) pada akhir 2023.
Namun, Fyqieh juga memperingatkan, angka tersebut mungkin akan sulit dicapai, mengingat pidato dari Ketua The Fed, Jerome Powell, yang bisa memicu kekhawatiran baru tentang pengetatan kebijakan moneter bank sentral. Sementara itu, responden di CME FedWatch Tool menunjukkan peningkatan kemungkinan kenaikan suku bunga pada pertemuan FOMC Desember mendatang.