Presiden AS, Donald Trump, saat memimpin sebuah rapat pada bulan September 2019 lalu. Foto: facebook.com/DonaldTrump
Sementara, dari sisi eksternal dipengaruhi oleh pengumuman Presiden AS Donald Trump terkait penggunaan plasma darah sebagai obat COVID-19. Reaksi pasar cenderung positif karena tidak ada bantahan apa pun dari WHO.
"Waktu Rusia atau Indonesia mengumumkan soal vaksin, itu WHO menampik. Tetapi saat Trump umumkan itu, WHO diam seribu bahasa sehingga positif terhadap pasar," jelasnya.
Selain itu, optimisme pasar juga dipengaruhi rencana pertemuan Bank Sentral AS The Fed di Kongres AS. Kemungkinan besar The Fed akan mengumumkan kondisi ekonomi saat ini walaupun data tenaga kerja hingga manufaktur tidak meningkat.
"Bisa saja The Fed kembali mengutarakan tentang kelanjutan tunjangan sebesar US$ 600 per pekan. Kemungkinan dalam kongres itu Partai Republik dan Demokrat akan kembali menyetujui tunjangan pengangguran US$ 1 triliun," ujarnya.