ilustrasi reksadana (IDN Times/Aditya Pratama)
Berikut contoh investasi jangka pendek yang bisa dipilih:
1. Deposito bank
Salah satu investasi jangka pendek yang paling mudah dilakukan, jenis ini umumnya dapat dipilih, apakah dilakukan dalam hitungan bulan atau hitungan tahun. Kamu bisa menyimpan uang di bank dalam jangka waktu tertentu dan nilai investasi diperoleh dari nilai bunga per bulannya. Bunga yang biasanya diberikan 4-8 persen per tahunnya.
Biasanya bunga yang diperoleh cenderung lebih tinggi, dibandingan bunga tabungan biasa. Pilihan jangka waktu yang tersedia biasanya 3 bulan, 6 bulan, hingga satu tahun. Namun, dalam jangka waktu yang sudah ditentukan tersebut kamu tidak boleh mengambil uang tersebut sebelum masa berlakunya habis. Artinya, terdapat pinalti bila kamu mengambilnya sebelum waktu yang ditentukan, yakni harus membayar denda.
2. Peer to peer lending
Peer-to-peer lending (P2P lending) juga salah satu pilihan investasi jangka pendek. P2P lending yang merupakan bagian dari fintech lending, adalah layanan pinjam meminjam uang dalam mata uang rupiah secara langsung antara kreditur atau lender (pemberi pinjaman) dan debitur borrower (penerima pinjaman) berbasis teknologi informasi.
Keuntungan yang diperoleh datang dari suku bunga pinjaman. Investasi P2P lending biasanya sesuai bagi orang yang tidak hanya ingin berinvestasi, namun ingin membantu orang lain. Dengan melakukan investasi di P2P lending, kamu bisa membantu ekonomi UMKM Indonesia.
3. Reksa dana
Satu lagi yang termasuk dalam investasi jangka pendek adalah reksa dana. Ini merupakan investasi yang mengumpulkan uang dari investor. Kemudian uangnya, akan dikelola oleh manajer investasi. Reksa dana juga termasuk investasi yang mudah pendaftarannya, top up dananya, dan tidak ada pajaknya.