ilustrasi menghitung utang yang dimiliki bersama dengan pasangan (pexels.com/Mikhail Nilov)
Dilansir Investopedia, kelelahan utang dapat terjadi ketika sebagian besar pembayaran utang seseorang digunakan untuk membayar bunga daripada pokok, sehingga total saldo utangnya hampir tidak berkurang.
Apakah itu pinjaman pendidikan, pembayaran kredit pemilikan rumah (KPR) atau tagihan kartu kredit, upaya untuk melunasi utang bisa terasa seperti usaha yang sia-sia.
Kelelahan utang dapat mendorong seseorang untuk mengambil langkah ekstrem seperti menyatakan kebangkrutan sebagai upaya terakhir untuk mengatasi masalah finansial mereka.
Sikap kelelahan utang dapat membuat seseorang merasa stres, depresi, lelah, dan putus asa untuk melunasi utang mereka. Terutama jika mereka telah melakukan penghematan yang signifikan dan mengubah kebiasaan pengeluaran mereka, proses melunasi utang bisa terasa seperti tidak pernah berakhir.
Dalam beberapa kasus, kelelahan utang bisa mendorong seseorang untuk kembali menghabiskan uang secara berlebihan, menambah utang mereka dan memperburuk situasi keuangan mereka.
Untuk mencegah terjadinya kelelahan utang, seseorang harus berusaha untuk tidak menambah utang baru dan merencanakan strategi pembayaran yang realistis agar utang mereka bisa dilunasi sepenuhnya dalam waktu sesingkat mungkin. Dalam beberapa kasus, konsultasi dengan lembaga konseling kredit nirlaba bisa membantu.