ilustrasi perencanaan keuangan jangka panjang (pexels.com/olia danilevich)
Ada 5 cara untuk merencanakan keuangan secara tepat yang bisa kamu lakukan.
1) Mengevaluasi kondisi keuanganmu saat ini
Kamu bisa melakukan analisis dengan memperhatikan kondisimu saat ini, misalnya seperti status perkawinan, jumlah anggota keluarga, kondisi pekerjaan, usia, kondisi kesehatan, dan lainnya.
2) Menyusun tujuan-tujuan keuangan kamu
Selanjutnya yang perlu dilakukan adalah menyusun tujuan hidup yang ingin kamu capai, baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek, seperti :
- Memiliki tabungan di bank sebanyak 100 juta dalam kurun waktu lima tahun kedepan
- Berkeliling Indonesia di tahun ini
- Menikah 2 tahun ke depan
- Memiliki rumah sendiri pada 10 tahun ke depan
- Menunaikan ibadah haji 15 tahun ke depan
3) Menyusun perencanaan keuangan dan alternatifnya untuk mencapai tujuan-tujuan keuangan
Perencanaan keuangan dapat berupa kegiatan yang ingin dilakukan maupun pembelian produk keuangan yang akan digunakan. Hal itu nantinya perlu dikaitkan dengan jangka waktu pencapaiannya. Misalnya :
- Membayar sebesar Rp500 ribu/bulan untuk premi asuransi kesehatan selama 10 tahun
- Menabung sebesar Rp500 ribu/bulan untuk dana naik haji selama 15 tahun
- Mencicil sebesar Rp1,5 juta/bulan untuk kredit pembelian mobil selama 10 tahun
- Menabung sebesar Rp2,5 juta/bulan untuk dana menikah selama 2 tahun
4) Melaksanakan perencanaan keuangan yang sudah tersusun dengan disiplin
Perencanaan keuangan yang telah dibuat harus dilakukan secara disiplin dan dengan komitmen. Jika kamu melenceng dari perencanaan yang sudah tersusun maka keuangan mu akan berantakan dan tujuan mu mungkin akan semakin lama tercapai.
5) Mereviw dan menyempurnakan rencana keuangan secara periodik untuk menyesuaikan kondisi keuangan terkini
Kondisi keuangan seseorang bisa berubah sewaktu-waktu. Hal itu menyebabkan perencanaan keungan juga bisa berubah dan berganti sesuai kondisi yang sedang terjadi.
Kondisi atau keadaan yang mungkin terjadi sewaktu-waktu misalnya, lahirnya anggota keluarga baru, mengalami sakit yang membutuhkan biaya besar dan terganggunya sumber penghasilan keluarga, serta meningkatnya pendapatan secara signifikan, dll.