Peso Filipina (pexels.com/Angie Reyes)
Filipina menggunakan alat tukar sebagai transaksi sah pada zaman kerajaan antar suku. Dimana saat itu Filipina belum dijajah oleh Spanyol.
Dalam perkembangannya emas dijadikan alat transaksi yang disebut pilancitos berupa bit emas. Pilancitos sendiri merupakan koin tertua Filipina.
Pada tahun 1521 koin Teston diperkenalkan oleh Bangsa Spanyol yang saat itu bertujuan untuk menjajah Filipina. Sehingga pada masa penjajahan secara resmi peso Spanyol dijadikan alat tukar.
Pada tahun 1898 ketika Filipina merdeka, penggunaan mata uang peso ini tetap dipergunakan sebagai alat tukar resmi, yang dalam perkembangannya terus disesuaikan oleh Filipina.
Bukan hanya Filipina saja yang masih menggunakan mata uang peso sebagai alat tukarnya, tapi hampir seluruh negara bekas jajahan Spanyol menjadikan peso sebagai alat tukar resmi.
Bank Sentral Filipina pada Tahun 1949 secara resmi mengambil seluruh urusan percetakan uang kertas. Cetakkan pertamanya merupakan overprints yang berupa sertifikat Kemenangan Kemenangan.
Bank Sentral Filipina mulai dari tahun 1967 mulai mengadopsi Bahasa Filipina dalam setiap uang yang dicetaknya yaitu dengan nama Bangko Sentral ng Pilipinas. Mulai saat itu Filipina menggunakan nama “piso” sebagai mata uang resmi mereka, atau sering disebut dengan nama Piso ng Pilipinas.