Ilustrasi Sistem. (IDN Times/Aditya Pratama)
Menurut Reuters, SWIFT digunakan untuk 70 persen transfer di Rusia. Dengan larangan tersebut, maka kini bank yang terpengaruh tidak bisa lagi menggunakan layanan itu.
“Fakta bahwa bank-bank (Rusia) ini sekarang dikecualikan dari SWIFT berarti bahwa bank-bank ini tidak dapat menggunakan perangkat komunikasi yang hampir seketika ini untuk berbicara dengan bank-bank di luar Rusia,” kata Pasquariello.
Sebagai dampak dari larangan, para ahli mengatakan transaksi akan menjadi lebih sulit, tetapi bukan berarti tidak mungkin melakukan transaksi.
Randall Henning, seorang profesor hubungan ekonomi internasional di American University, mengatakan bahwa larangan ini tidak berarti bahwa bank-bank Rusia dilarang mengakses pasar internasional atau berurusan dengan bank-bank Barat. Tapi, katanya, dampaknya dapat menyebabkan biaya transfer naik dan waktu transaksi.
Pasquariello dan Henning juga mengatakan bank masih dapat mengangkat telepon atau mengirim faks, tetapi itu menjadi lebih kompleks dari biasanya.
“Misalnya, sekarang Anda harus mengangkat telepon dan seseorang dengan aksen Italia harus berbicara bahasa Inggris dengan seseorang dengan aksen Rusia,” kata Pasquariello.
Ia menambahkan bahwa dengan dilarangnya sistem yang memungkinkan transaksi yang cepat dan mudah itu, maka kini potensi terjadinya kesalahpahaman, kesalahan, dan penundaan, ada di depan mata.