Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-08-05 at 18.04.13.jpeg
MEXC Ventures, unit investasi dari bursa kripto global MEXC, mengucurkan investasi senilai US$200 juta (sekitar Rp3,2 triliun) ke Triv, platform perdagangan aset digital Indonesia. (dok. TRIV)

Intinya sih...

  • MEXC Ventures investasi Rp3,2 triliun di Triv sebagai strategi ekspansi di Asia Tenggara.

  • Triv menarik perhatian dengan fundamental kuat dan reputasi solid selama lebih dari satu dekade.

  • Investasi ini diperkirakan akan memberikan dampak signifikan terhadap ekosistem kripto regional, memperluas penawaran produk dan meningkatkan pengalaman trading pengguna.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Industri kripto Indonesia mencatat momentum penting dengan investasi strategis MEXC Ventures senilai 200 juta dolar AS atau setara Rp3,2 triliun ke platform perdagangan aset kripto Triv. Langkah investasi ini tidak hanya menjadi salah satu akuisisi terbesar di sektor kripto regional, tetapi juga menandai strategi ekspansi agresif MEXC untuk memperkuat dominasi di pasar Asia Tenggara yang berkembang pesat.

1. Strategi ekspansi di region Asia Tenggara

Aplikasi crypto Triv (Dok. Istimewa)

Keputusan MEXC Ventures untuk berinvestasi di Triv bukanlah langkah impulsif, melainkan bagian dari strategi ekspansi yang telah direncanakan matang untuk kawasan Asia Tenggara. Leo Zhao, Investment Director MEXC Ventures, menegaskan bahwa Indonesia dipilih karena menjadi salah satu pasar aset digital paling dinamis dan menjanjikan di kawasan ini.

"Indonesia adalah salah satu pasar aset digital paling dinamis dan menjanjikan di kawasan ini. Triv telah membuktikan diri sebagai platform yang patuh regulasi, aman, dan dipercaya oleh penggunanya," ujar Zhao dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (5/8/2025) yang ditayangkan melalui YouTube.

2. Fundamental kuat Triv menjadi daya tarik

ilustrasi investasi kripto (unsplash.com/rc.xyz NFT gallery)

Triv, yang didirikan pada 2015, telah membangun reputasi solid selama lebih dari satu dekade dengan melayani lebih dari 3 juta pengguna terdaftar. Platform ini menonjol karena memiliki lisensi paling komprehensif di Indonesia, mencakup perdagangan spot, staking, dan futures kripto, yang semuanya berada di bawah pengawasan OJK dan Bappebti.

Gabriel Rey, CEO dan Founder Triv, menjelaskan bahwa keunggulan platform mereka terletak pada rekam jejak operasional yang bersih tanpa insiden berarti selama 10 tahun terakhir. "Dari track record kami selama 10 tahun di dalam industri ini, TRIV tidak pernah mengalami suatu insiden yang berarti ataupun kasus lainnya," tegasnya.

3. Dampak terhadap Ekosistem Kripto Regional

Ilustrasi aplikasi kripto (IDN Times/Aditya Pratama)

Investasi ini diperkirakan akan memberikan dampak signifikan terhadap lanskap kripto Asia Tenggara. Dengan dukungan teknologi dan likuiditas MEXC yang menyediakan lebih dari 1.700 aset kripto, Triv akan dapat memperluas penawaran produk dan meningkatkan pengalaman trading pengguna.

Christina X, Vice President MEXC Ventures, menambahkan investasi ini akan menjadi milestone penting dalam strategi MEXC untuk pasar Asia Tenggara. "This will become mark of milestone in max ventures like uh our pay for the who Southeast Asia market this is also just a beginning," ungkapnya.

Kemitraan strategis ini tidak hanya menguntungkan kedua belah pihak, tetapi juga berpotensi mempercepat adopsi kripto di Indonesia. Dengan transaksi kripto nasional yang didata oleh Otoritas Jasa Keuangan telah mencapai Rp49,57 triliun pada Mei 2025, investasi MEXC diharapkan dapat mendorong pertumbuhan lebih lanjut.

Jordan Simanjuntak, Chief Marketing Officer Triv, menyatakan bahwa investasi ini akan memungkinkan ekspansi ke pasar-pasar baru di Asia Tenggara, dengan fokus awal ke Malaysia dan Singapura. Hal ini sejalan dengan visi Triv untuk berperan aktif dalam menjadikan Indonesia sebagai pusat pertumbuhan kripto regional.

Investasi MEXC Ventures ke Triv juga mencerminkan tren global di mana bursa kripto internasional semakin fokus pada pasar berkembang Asia Tenggara. Dengan Indonesia yang menempati posisi ketiga dalam Global Crypto Adoption Index 2024 dan proyeksi investor kripto yang dapat mencapai 28 juta orang pada akhir 2025, langkah ini menunjukkan keyakinan tinggi terhadap potensi jangka panjang pasar kripto Indonesia.

Editorial Team