Allen Stanford adalah seorang mantan chairman dari Stanford Financial Group yang merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang jasa keuangan. Di tahun 2012, Stanford dinyatakan bersalah karena telah menipu banyak orang dengan menggunakan skema Ponzi.
Kerugian yang diderita banyak orang akibat perbuatannya mencapai USD 7 Miliar atau sekitar Rp 95 Triliun. Akibat kesalahannya tersebut, ia pun dikenai hukuman penjara oleh pengadilan.
Kebangkrutan Allen Stanford dimulai pada saat hakim memerintahkan untuk menyita aset yang dimiliki Allen Stanford di seluruh dunia. Aset yang disita tersebut tidak tanggung-tanggung karena mencapai USD 300 Juta yang berada pada 30 rekening bank yang berbeda.
Kebangkrutan yang dialami oleh kelima tokoh diatas mengajarkan kepada kita semua bahwa bencana dan masalah di dalam hidup ini pasti akan menimpa setiap orang. Hidup terus berputar, ada kala kita diatas dan ada kala kita berada dibawah.
1. Siapa saja orang-terkenal yang pernah menjadi miliarder lalu bangkrut? | Beberapa contoh yang paling sering disebut adalah: Alberto Vilar, Sean Quinn, Eike Batista, Björgólfur Guðmundsson, dan Allen Stanford. Mereka semua pernah mencapai status sangat kaya dan nantinya mengalami kebangkrutan atau kerugian yang sangat besar. |
2. Apa penyebab umum yang membuat miliarder bisa jatuh miskin? | Penyebabnya berbeda-beda, tetapi yang sering muncul antara lain: krisis ekonomi atau sektor usaha, beban utang yang sangat besar, pengelolaan bisnis yang buruk, serta kasus penipuan atau pelanggaran hukum. Contohnya, Eike Batista terdampak krisis tambang dan migas. |
3. Apakah kekayaan mereka hilang karena gaya hidup mewah saja? | Gaya hidup mewah bisa menjadi faktor pendukung, tetapi tidak selalu penyebab utama. Banyak kasus di mana bisnis inti mereka yang runtuh atau tekanan eksternal sangat besar. Misalnya, Björgólfur Guðmundsson kehilangan kekayaan saat krisis perbankan Islandia. |
4. Siapa miliarder yang paling kaya di antara kelimanya sebelum bangkrut? | Eike Batista dari Brasil adalah yang paling kaya di antara mereka. Pada puncak kejayaannya, kekayaannya pernah mencapai lebih dari 30 miliar dolar AS dan ia sempat menjadi orang terkaya ke-7 di dunia sebelum kehilangan hampir seluruh hartanya akibat kejatuhan bisnis minyak dan gasnya. |