Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
5 Pengeluaran yang Bisa Dihapus untuk Berhemat
Ilustrasi menghitung uang (freepik.com)

Intinya sih...

  • Ponsel baru setiap tahun: Beli model lama, gunakan selama mungkin, dan cek reputasi penjual di platform jual beli.

  • Air minum kemasan sekali pakai: Gunakan botol minum isi ulang untuk menghemat uang dalam jangka panjang.

  • Makan siang di tempat kerja: Bawa bekal dari rumah atau lakukan meal prep di akhir pekan untuk menekan pengeluaran.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Inflasi yang terus naik, harga rumah yang semakin mahal, serta pertumbuhan upah yang relatif lambat membuat banyak orang merasa keuangan semakin tertekan. Dalam kondisi seperti ini, mengurangi pengeluaran bulanan menjadi langkah paling realistis untuk bernapas lebih lega.

Jika anggaran sudah ditinjau tetapi kamu masih kesulitan menemukan pos yang bisa dipangkas, mungkin sudah waktunya meniru cara berpikir orang-orang yang menjalani gaya hidup hemat. Dalam sebuah video YouTube, pakar frugal living, Austin Williams membahas sejumlah pengeluaran yang sering dianggap “kebutuhan,” padahal sebenarnya bisa dihindari.

Berikut lima pengeluaran utama yang layak kamu evaluasi ulang:

1. Ponsel baru setiap tahun

ilustrasi membeli handphone (freepik.com/freepik

Harga iPhone terbaru kini menyentuh ratusan dolar, belum termasuk merek lain yang juga menawarkan ponsel mahal dengan fitur canggih. Tidak heran banyak orang tergoda untuk selalu upgrade demi teknologi terbaru.

Namun, jika tujuanmu adalah menghemat uang, kebiasaan ini sebaiknya dihentikan. Williams menyarankan untuk membeli model lama yang harganya jauh lebih terjangkau saat benar-benar perlu mengganti ponsel.

Ponsel bekas berkualitas bisa ditemukan di platform jual beli seperti eBay, asalkan kamu memeriksa reputasi penjual dengan teliti. Selain itu, gunakan ponsel selama mungkin sebelum memutuskan upgrade agar pengeluaran bisa ditekan semaksimal mungkin.

2. Air minum kemasan sekali pakai

Ilustrasi kopi dan minuman siap minum (freepik.com)

Air minum dalam botol sering dianggap kebutuhan wajib setiap kali belanja. Padahal, jika kamu memiliki akses ke air keran yang aman untuk diminum atau air galon yang disediakan di kantor, air kemasan sebenarnya lebih dekat ke kategori kemewahan.

Satu botol air ukuran 500 mililiter (ml) rata-rata dihargai sekitar Rp5.000. Dengan konsumsi tahunan sekitar 167 botol per orang, biaya air kemasan bisa mencapai lebih dari Rp800 ribu per tahun.

Solusi hematnya adalah menggunakan botol minum isi ulang. Meski perlu biaya awal, dalam jangka panjang kamu akan menghemat banyak uang.

“Yang kamu butuhkan adalah air, bukan air premium,” kata Williams.

3. Makan siang di tempat kerja

Ilustrasi makanan sehat (pexels.com/@hellojanedoan/)

Saat lelah atau dikejar deadline, membeli makan siang di luar memang terasa praktis. Namun, harga makanan di kantin kantor atau restoran sekitar bisa sangat mahal jika dikalkulasikan dalam setahun.

Pengeluaran sekitar Rp50 ribu per hari untuk makan siang berarti Rp250 ribu per minggu (5 hari kerja), atau mencapai sekitar Rp12–13 juta per tahun. Angka ini tergolong besar untuk satu kebiasaan kecil yang sering tidak terasa, tetapi dampaknya signifikan terhadap keuangan jangka panjang.

Alternatifnya adalah membawa bekal dari rumah. Jika keterbatasan waktu menjadi alasan, kamu bisa melakukan meal prep di akhir pekan. Memasak satu menu besar untuk dikonsumsi sepanjang minggu akan mengurangi godaan jajan sekaligus menekan pengeluaran secara signifikan.

4. Berlangganan produk digital

Ilustrasi belanja online (freepik.com)

Kita hidup di era serba cepat dan instan. Dengan aplikasi belanja online, barang bisa dipesan hanya dalam hitungan klik dan langsung diantar ke rumah. Kemudahan ini sering terasa seperti kebutuhan, padahal sejatinya lebih ke kenyamanan tambahan.

Di Indonesia, contoh nyatanya adalah langganan gratis ongkir atau layanan premium di e-commerce. Biaya langganan bulanan atau tahunan sering dianggap sepadan demi pengiriman cepat dan potongan ongkir. Padahal, banyak marketplace tetap menawarkan gratis ongkir dengan minimum belanja tertentu atau promo berkala tanpa perlu berlangganan.

Jika kamu jarang belanja online atau tidak sering memanfaatkan fitur premiumnya, menghentikan langganan tersebut bisa menjadi langkah hemat yang cukup signifikan dalam jangka panjang.

5. Suplemen yang tidak diperlukan

Ilustrasi vitamin dan suplemen (freepik.com)

Sekitar tiga dari empat orang dewasa rutin mengonsumsi suplemen, mulai dari multivitamin hingga suplemen khusus. Harga satu botol bisa berkisar dari beberapa ratus ribu.

Jika suplemen tersebut direkomendasikan dokter atau dibutuhkan karena kondisi kesehatan tertentu, tentu tidak perlu dihilangkan. Namun menurut Williams, bukti ilmiah manfaat banyak suplemen masih belum jelas.

Bagi orang dengan pola makan seimbang dan tanpa masalah kesehatan khusus, suplemen sering kali tidak diperlukan. Menghapus pengeluaran rutin ini dapat memberikan penghematan besar dalam jangka panjang.

Menghemat uang bukan berarti mengorbankan kualitas hidup, melainkan memilah mana yang benar-benar dibutuhkan dan mana yang hanya soal kenyamanan. Dengan mengevaluasi lima pengeluaran di atas, kamu bisa menemukan ruang baru dalam anggaran tanpa harus merasa terlalu mengekang diri.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team