Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
4 Penyebab Tabungan Deposito Tidak Menguntungkan
liputan6.com

Intinya sih...

  • Bunga deposito relatif rendah

  • Inflasi menggerus nilai uang

  • Biaya administrasi dan pajak bunga

  • Dana tidak fleksibel untuk penarikan sebelum jatuh tempo

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Deposito selama ini dikenal sebagai salah satu pilihan simpanan yang aman dan minim risiko karena memberikan bunga tetap dengan jangka waktu tertentu. Banyak orang menaruh dana mereka pada deposito dengan harapan mendapatkan keuntungan lebih besar dibanding tabungan biasa. Akan tetapi, kenyataannya tidak semua orang merasa puas dengan hasil yang diperoleh dari deposito. Ketika dibandingkan dengan instrumen keuangan lain seperti reksa dana, saham, atau obligasi, keuntungan deposito sering kali terlihat jauh lebih rendah sehingga membuat sebagian nasabah merasa kurang diuntungkan.

Hal ini bukan tanpa alasan, karena ada sejumlah faktor yang dapat menyebabkan tabungan deposito tidak memberikan hasil sesuai ekspektasi. Mulai dari bunga yang cenderung kecil, biaya administrasi, hingga pengaruh inflasi yang menggerus nilai uang, semuanya bisa membuat deposito terasa kurang menarik. Dengan memahami berbagai penyebab tersebut, kamu bisa lebih cermat dalam menentukan strategi menyimpan dan mengembangkan dana, sehingga pilihan finansialmu benar-benar selaras dengan tujuan keuangan jangka pendek maupun jangka panjang.

1. Bunga Deposito Relatif Rendah

http://www.mymcmedia.org

Salah satu alasan utama deposito sering dianggap kurang menguntungkan adalah karena tingkat bunganya relatif rendah. Memang benar, bunga deposito lebih tinggi dibanding tabungan biasa, tetapi tetap jauh di bawah instrumen investasi lain seperti saham, reksa dana, atau obligasi. Akibatnya, meskipun uangmu bertambah, pertumbuhannya sangat lambat dan tidak signifikan jika tujuanmu ingin meningkatkan kekayaan dalam jangka panjang.

Selain itu, tingkat bunga deposito biasanya sudah ditentukan sejak awal oleh bank dan cenderung tidak fleksibel. Ketika suku bunga acuan turun, bank juga menyesuaikan bunga deposito menjadi lebih kecil, sehingga keuntungan yang diperoleh nasabah semakin menurun. Dengan kondisi seperti ini, deposito lebih cocok untuk orang yang hanya mencari keamanan dana, bukan untuk pertumbuhan nilai yang besar.

2. Inflasi

Ilustrasi inflasi (freepik.com)

Inflasi menjadi salah satu faktor terbesar yang membuat keuntungan deposito terasa tidak maksimal. Meskipun bunga deposito terlihat menjanjikan di atas kertas, nilainya sering kali tidak mampu mengimbangi kenaikan harga barang dan jasa di pasaran. Akibatnya, nilai riil uang yang kamu simpan justru berkurang seiring waktu, meskipun saldo di rekening deposito bertambah.

Contohnya, jika bunga deposito 4% per tahun sementara inflasi berada di angka 5% atau lebih, maka keuntungan sebenarnya adalah minus 1%. Artinya, daya beli uangmu turun meski saldo deposito terlihat bertambah. Hal ini membuat deposito kurang ideal sebagai instrumen untuk menjaga nilai uang dalam jangka panjang, terutama di negara dengan tingkat inflasi yang fluktuatif.

3. Biaya Administrasi dan Pajak Bunga

Hartaku.com

Banyak orang tidak menyadari bahwa keuntungan deposito juga bisa berkurang karena adanya potongan biaya administrasi dan pajak. Bank biasanya mengenakan biaya tertentu untuk pengelolaan rekening deposito, yang secara otomatis akan mengurangi jumlah keuntungan yang diterima. Walaupun biaya ini terlihat kecil, jika ditotal dalam jangka waktu panjang, nilainya bisa cukup signifikan.

Selain biaya administrasi, keuntungan bunga deposito juga dipotong pajak sebesar 20% sesuai aturan pemerintah. Jadi, bunga yang seharusnya kamu terima tidak utuh, melainkan sudah dikurangi terlebih dahulu. Potongan ini semakin memperkecil keuntungan bersih yang didapat, sehingga banyak nasabah merasa deposito tidak memberikan hasil yang sesuai dengan ekspektasi awal mereka.

4. Dana Tidak Fleksibel

ilustrasi dana investasi (pexels.com/Carlos Pernalete Tua)

Deposito mensyaratkan dana yang disimpan tidak bisa ditarik sebelum jatuh tempo, misalnya 1 bulan, 3 bulan, atau bahkan 12 bulan. Hal ini membuat uangmu menjadi tidak fleksibel untuk kebutuhan mendesak. Jika terpaksa mencairkan sebelum waktunya, biasanya ada penalti berupa potongan bunga atau biaya tambahan yang justru mengurangi keuntungan.

Bagi sebagian orang, kondisi ini sangat membatasi karena dana yang terikat di deposito tidak bisa dimanfaatkan secara cepat saat ada peluang investasi lain yang lebih menguntungkan. Alhasil, meski deposito aman, banyak nasabah merasa rugi karena kehilangan kesempatan mengembangkan uang di instrumen lain yang lebih fleksibel dan berpotensi memberikan hasil lebih besar.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team