Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Bursa Efek Indonesia (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)
Bursa Efek Indonesia (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Intinya sih...

  • IHSG anjlok 3,95 persen pekan lalu dan terkonfirmasi dalam teritori bearish.
  • Penurunan IHSG dipengaruhi penurunan tajam sektor IDX TECHNO dan sektor IDX CYCLIC.
  • Sentimen yang patut dicermati investor adalah data inflasi PCE AS dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hanya akan berlangsung selama empat hari pekan ini, sebelum libur Hari Suci Nyepi dan Idul Fitri 2025.

Pekan lalu (17-21 Maret 2025), IHSG anjlok 3,95 persen. Bahkan, perdagangan IHSG sempat dihentikan sementara alias trading halt pada Selasa (18/3) lalu karena anjlok lebih dari 5 persen.

Menurut Community & Retail Equity Analyst Lead PT Indo Premier Sekuritas, Angga Septianus, ada beberapa hal yang perlu dicermati trader dan investor terkait performa IHSG pekan ini.

1. IHSG berpotensi menuju level psikologis 6.000

Bursa Efek Indonesia (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Angga mengimbau, para investor dan trader wajib mencermati level support IHSG 6.500 yang sudah jebol, dan bergerak menuju level psikologis 6.000.

"IHSG terkonfirmasi dalam teritori bearish seiring penurunan lebih dari 20 persen dari titik tertinggi tanggal 19 September 2024 lalu," kata Angga dikutip Senin (24/3/2025).

Penurunan IHSG pada sepekan lalu terpengaruh oleh penurunan tajam sektor IDX TECHNO tercermin dari penurunan saham DCII (PT DCI Indonesia Tbk) yang bobotnya sangat signifikan dan sektor IDX CYCLIC, yang disebabkan penurunan tajam saham ACES (PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk) dan MSIN (PT MNC Digital Entertainment Tbk).

Tragisnya, menurut Angga, secara mingguan, tidak ada sektor yang hijau atau positif dalam sepekan lalu.

2. Ada 2 sentimen yang bisa pengaruhi pergerakan IHSG sepekan ini

Ilustrasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS (ANTARA FOTO/ Sigid Kurniawan)

Angga mengatakan, ada dua sentimen yang patut dicermati investor dan trader yang bisa mempengaruhi pergerakan IHSG pekan ini.

Pertama, data inflasi Indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi atau Personal Consumption Expenditures (PCE) Amerika Serikat (AS). Angga menyatakan, pasar akan mencermati data inflasi PCE AS yang akan dirilis pada Jumat mendatang, dan diharapkan dapat mendekati target inflasi 2 persen.

Kedua, nilai tukar atau kurs rupiah terhadap dolar AS yang masih tertekan karena derasnya aksi jual asing pada pasar saham dan juga obligasi atau surat utang.

Selain itu, risiko pelemahan rupiah lanjutan dapat terjadi seiring risiko repatriasi asing, setelah mendapatkan dividen dari emiten-emiten pembagi dividen, terutama perbankan.

3. Saham-saham yang bisa diincar

Bursa Efek Indonesia (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Indo Premier Sekuritas merekomendasikan saham-saham yang berpotensi cuan sepekan ini, sebagai berikut:

  1. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA)
  2. PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR)
  3. PT United Tractors Tbk (UNTR).

Editorial Team