Ilustrasi Bisnis. (IDN Times/Aditya Pratama)
Istilah “stagflasi” pertama kali digunakan pada 1960-an selama terjadi masa tekanan ekonomi di Inggris. Pada saat itu politisi Inggris Iain Macleod menggunakan istilah itu ketika dia berbicara di House of Commons.
Di sana, ia berbicara tentang isu inflasi dan stagnasi, yang kemudian ia sebut sebagai “situasi stagnasi”. Istilah itu kemudian digunakan lagi untuk menggambarkan periode resesi pada 1970-an setelah krisis minyak terjadi, ketika Amerika Serikat (AS) mengalami resesi di mana ekonominya mencatatkan pertumbuhan PDB negatif selama lima kuartal. Inflasi kemudian berlipat ganda pada 1973 dan mencapai dua digit pada 1974. Pengangguran mencapai 9 persen pada Mei 1975.
Stagflasi menyebabkan munculnya indeks kesengsaraan. Indeks ini, yang merupakan penjumlahan sederhana dari tingkat inflasi dan tingkat pengangguran, berfungsi sebagai alat untuk menunjukkan betapa buruknya perasaan orang ketika stagflasi menghantam perekonomian.