Jakarta, IDN Times – Aksi korporasi penerbitan Rp28,2 miliar saham baru (right issue) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk untuk pembentukan Holding Ultra Mikro terserap seluruhnya dan bahkan mengalami oversubscribed. Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan hal itu dalam acara Opening Bell di Bursa Efek Indonesia, Rabu (29/09).
Total nilai right issue BRI mencapai Rp95,9 triliun, yang terdiri dari Rp54,7 triliun dalam bentuk partisipasi nontunai Pemerintah dan Rp41,2 triliun dalam bentuk cash proceed dari pemegang saham publik, di mana Rp27,9 triliun di antaranya berasal dari pemegang saham asing.
Pencapaian ini menorehkan sejarah, rights issue BRI menjadi yang terbesar di kawasan Asia Tenggara, menduduki peringkat ketiga di Asia, dan peringkat ketujuh di seluruh dunia. Hal tersebut diharapkan dapat memberikan angin segar bagi transaksi pasar modal di Indonesia.
Menteri BUMN RI Erick Thohir, Wakil Menteri II BUMN RI Kartika Wirdjoatmodjo, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen dan Direktur Utama BEI Inarno Djajadi, Wakil Direktur Utama BRI sekaligus Ketua PMO (Project Management Office), Catur Budi Harto, serta Direktur Utama Pegadaian Koeswiyoto turut menghadiri acara tersebut.