Jakarta, IDN Times - Nilai tuker rubel Rusia anjlok terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Hal itu membuat warga panik dan berlomba menarik dolar AS dari ATM.
Dilansir Business Insider, Senin (28/2/2022), nilai tukar rubel Rusia anjlok hampir 30 persen terhadap dolar AS setelah Komisi Eropa memberikan sanksi terhadap negara yang menyerang Ukraina tersebut.
Adapun sanksi yang diberikan Komisi Eropa berupa pembekuan cadangan internasional Bank Sentral Rusia senilai 630 miliar dolar AS. Pembekuan itu melumpuhkan aset-aset Bank Sentral Rusia, membekukan transaksi, sehingga Bank Sentral Rusia tidak bisa mencairkan asetnya.