Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi uang rupiah baru (IDN Times/Tata Firza)

Jakarta, IDN Times - Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo mengatakan penggunaan rupiah dalam transaksi perdagangan dan investasi secara bilateral makin meluas.

Perry mengatakan, negara-negara di dunia makin menggencarkan penggunaan mata uang lokal dalam transaksi perdagangan dan investasi. Hal itu membuat penggunaan dolar AS dalam transaksi global makin menurun.

"Sejauh ini memang masih sebagian besar transaksi dunia masih menggunakan dolar. Tapi seperti yang dirilis oleh IMF yang kemarin, penggunaan dolar dalam transaksi perdagangan, yang dulunya 70 persen, turun, turun, turun, sekarang mendekati 50 persen," kata Perry dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, Senin (8/5/2023).

1. RI perluas kerja sama penggunaan rupiah dalam transaksi bilateral

Konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) pada Senin, (8/5/2023). (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Selain dengan Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand, Indonesia juga sudah kerja sama dengan Jepang dan China untuk penggunaan mata uang lokal dalam transaksi perdagangan serta investasi.

"BI selalu sampaikan BI terus mempercepat dan memperluas kerja sama penggunaan local currency transaction," ujar Perry.

2. RI teken kerja sama penggunaan mata uang lokal dengan Korea Selatan

Ilustrasi ekspor (ANTARA FOTO/Didik Suhartono)

Baru-baru ini, Indonesia juga sudah meneken kerja sama penggunaan mata uang lokal dalam transaksi perdagangan dan investasi dengan Korea Selatan (Korsel).

"Minggu lalu kami sudah tanda tangan dengan Korea Selatan. Sehingga ini percepat dan perluas penggunaan local currency dalam memfasilitasi perdagangan dan investasi, serta sistem pembayaran," ucap Perry.

Selain itu, Perry menyampaikan, pihaknya juga sudah memperluas jangkauan sistem pembayaran Quick Response Code Indonesian standard (QRIS). Bahkan, BI sudah mengimplementasikan QRIS antarnegara, dengan Thailand dan Malaysia.

"Sekarang kan cukup dengan HP saja, QR kita sudah menyambung dengan QR mereka. Secara cepat bisa selesai, biaya transaksi akan lebih murah," tutur Perry.

3. Stabilitas rupiah lebih terjaga

ilustrasi rupiah. (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)

Perry mengatakan, perluasan penggunaan mata uang lokal dalam transaksi bilateral akan memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah, dan juga menekan biaya transaksi.

"Dengan semakin penggunaannya local currency, tentu biaya transaksi lebih murah, dan risiko nilai tukarnya itu juga lebih rendah. Yang dulunya harus dikonversikan ke dolar, dolar ke local currency, sekarang kan tidak melalui dolar lagi. Itu yang terus dilakukan. Dan ini juga dilakukan ke berbagai negara," kata Perry.

Editorial Team