Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi mengamati pasar saham (freepik.com)
Ilustrasi mengamati pasar saham (freepik.com)

Intinya sih...

  • Roku (ROKU) menjadi pemain utama dengan lebih dari 71 juta akun aktif global, menguasai pangsa pasar televisi pintar terbesar di Amerika Serikat.

  • The Walt Disney Company (DIS) sukses dengan Disney+ dan memiliki Hulu serta ESPN+, menjadikan perusahaan ini menarik bagi investor.

  • Netflix (NFLX) mempertahankan posisi teratas dengan ratusan juta pelanggan global, sementara Apple (AAPL) masuk ke segmen streaming olahraga yang dinilai paling potensial.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Peralihan masyarakat dari televisi kabel ke layanan streaming mendorong meningkatnya minat pada saham-saham emiten di sektor ini. Pergeseran gaya hidup digital membuat layanan on-demand semakin dominan, terutama karena fleksibilitas, harga yang lebih kompetitif, dan variasi konten yang ditawarkan.

Tren ini juga diperkuat oleh kemajuan teknologi internet yang semakin cepat serta meningkatnya penggunaan perangkat pintar di kalangan konsumen. Investor kini melihat peluang besar dari pesatnya pertumbuhan industri hiburan digital yang terus meluas ke berbagai belahan dunia dan diprediksi masih akan bertumbuh dalam beberapa tahun ke depan.

Dilansir GOBankingRates, berikut empat pilihan saham streaming yang patut dipertimbangkan sebagai bagian dari strategi investasi jangka panjang.

1. Roku (ROKU)

Logo Roku (roku.com)

  • Harga saham: 70,73 dolar AS

  • Kapitalisasi pasar: 11,19 miliar dolar AS

  • Tertinggi 52 minggu: 104,96 dolar AS

  • Terendah 52 minggu: 48,33 dolar AS

Roku menjadi salah satu pemain utama berkat perangkat keras seperti Roku Stick dan Smart TV yang memudahkan pengguna mengakses berbagai layanan streaming. Dengan lebih dari 71 juta akun aktif secara global, Roku menguasai pangsa pasar televisi pintar terbesar di Amerika Serikat.

Model bisnisnya mengandalkan perangkat murah, iklan digital, serta pengelolaan langganan, sehingga memberi prospek menarik di tengah pertumbuhan industri. Meski masih menghadapi tantangan efisiensi biaya, investor melihat peluang jangka panjang jika perusahaan mampu mencapai profitabilitas berkelanjutan.

2. The Walt Disney Company (DIS)

Logo Disney+ (press.disneyplus.com)

  • Harga saham: 104,49 dolar AS

  • Kapitalisasi pasar: 190,74 miliar dolar AS

  • Tertinggi 52 minggu: 123,74 dolar AS

  • Terendah 52 minggu: 83,91 dolar AS

Disney sukses mengembangkan Disney+ sejak 2019 dengan puluhan juta pelanggan di seluruh dunia, menjadikannya layanan streaming terbesar kedua setelah Netflix. Selain itu, Disney juga memiliki Hulu dan ESPN+ di Amerika Serikat.

Kekuatan brand global serta portofolio konten yang luas membuat perusahaan ini terus menarik minat investor yang ingin meraih keuntungan dari tren hiburan digital. Reputasi yang sudah terbangun di berbagai pasar internasional, ditambah dengan kemampuan menghadirkan tayangan orisinal yang sukses mendominasi percakapan publik, menjadikan posisi perusahaan semakin kuat.

3. Netflix (NFLX)

Logo Netflix (brand.netflix.com)

  • Harga saham: 869,05 dolar AS

  • Kapitalisasi pasar: 381,18 miliar dolar AS

  • Tertinggi 52 minggu: 1.064,50 dolar AS

  • Terendah 52 minggu: 542,01 dolar AS

Sebagai pelopor TV streaming, Netflix mempertahankan posisi teratas dengan ratusan juta pelanggan global. Meski pertumbuhan di AS mulai melambat, ekspansi internasional terus digenjot dengan produksi konten lokal di berbagai negara.

Strategi ini menuntut biaya besar, membuat arus kas sempat negatif. Untuk memperbaiki kondisi finansial, Netflix meluncurkan paket beriklan dengan harga lebih rendah dan membatasi praktik berbagi kata sandi. Langkah tersebut diharapkan menjaga pertumbuhan pendapatan di masa depan.

4. Apple (AAPL)

ilustrasi logo apple (pixabay.com/Matias Cruz)

  • Harga saham: 229,17 dolar AS

  • Kapitalisasi pasar: 3,59 triliun dolar AS

  • Tertinggi 52 minggu: 259,82 dolar AS

  • Terendah 52 minggu: 163,31 dolar AS

Apple memperkuat posisinya di bisnis hiburan dengan masuk ke segmen streaming olahraga, yang dinilai paling potensial. Perusahaan ini telah menggandeng liga besar seperti Major League Baseball (MLB), National Basketball Association (NBA), dan Major League Soccer (MLS) untuk menyiarkan pertandingan eksklusif.

Dengan cadangan kas yang besar serta pertumbuhan bisnis layanan, termasuk Apple TV+, perusahaan dinilai memiliki daya tahan sekaligus peluang besar dalam industri streaming global.

Dengan perkembangan pesat industri hiburan digital dan semakin kuatnya dominasi layanan streaming, memilih emiten yang tepat bisa menjadi langkah strategis untuk meraih cuan jangka panjang. Bagi investor yang jeli membaca tren, inilah momentum emas untuk ikut ambil bagian dalam transformasi besar dunia hiburan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team