Logo Disney+ (press.disneyplus.com)
Konsensus pasar saat ini menempatkan Disney sebagai “Moderate Buy”, dengan banyak analis menyarankan beli, beberapa netral, dan hampir tak ada yang merekomendasikan jual. Diversifikasi bisnis menjadi keunggulan utama, mencakup taman hiburan, film, merchandise, dan layanan streaming.
Secara valuasi, saham Disney dinilai lebih murah dibanding Netflix, dengan rasio P/E yang lebih menarik bagi investor value. Kepemilikan merek besar seperti Marvel, Star Wars, dan Pixar turut mengukuhkan daya saing perusahaan.
Meski sempat mengalami kerugian di segmen streaming pada 2022, kinerja keuangan mulai menunjukkan perbaikan. Fokus baru pada pengembangan Disney+ dan strategi bundling dengan Hulu dan ESPN menjadi titik terang. Tantangan tetap ada, terutama dari tren pemutusan langganan TV kabel (cord-cutting).
Kinerja Saham Disney (per Juli 2025):
Harga saham: US$112,20
Kapitalisasi pasar: US$201,99 miliar
Tertinggi 52 minggu: US$118,63
Terendah 52 minggu: US$80,10
Performa Historis:
Meski Disney+ terus berkembang, segmen streaming rugi sekitar US$4 miliar pada 2022. Namun, divisi taman hiburan dan produk menghasilkan laba operasional sebesar US$7,9 miliar. Pada 2023, Disney memangkas 7.000 pekerja dan menurunkan biaya sebesar US$5,5 miliar.