Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
5 Tipe Orang Saat Menabung, Kamu Termasuk yang Mana?
unsplash/Sharon McCutcheon

Intinya sih...

  • Si hemat, tabung dulu baru mikirin belanja pake uang sisanyaTipe pertama, adalah orang yang idealis dan memegang teguh prinsip hidup untuk berhemat. Sehingga, berapapun uang yang dia dapatkan, prioritas utamanya adalah untuk menabung.

  • Shopaholic, belanja dulu terus sisanya baru ditabungTipe kedua ini biasanya cukup identik dengan kaum hawa yang suka banget belanja. Apalagi sekarang sudah ada yang namanya belanja online, tinggal duduk di rumah, paket akan datang beberapa jam atau beberapa hari kemudian.

  • Si pelit, pokoknya gak boleh belanja apa-apa, semua harus ditabungOrang yang menabungkan semua uangnya, termasuk

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Setiap orang memiliki cara berbeda dalam mengatur keuangan, terutama ketika berbicara soal menabung. Ada yang disiplin menyisihkan sebagian gajinya begitu menerima penghasilan, ada pula yang baru menabung jika ada sisa setelah semua kebutuhan terpenuhi. Bahkan, tidak sedikit yang menabung dengan cara-cara unik, seperti menyimpan uang receh di celengan atau mengumpulkan uang khusus dari hasil kerja sampingan. Semua kebiasaan tersebut terbentuk dari latar belakang, pola pikir, hingga tujuan hidup masing-masing orang.

Menariknya, kebiasaan menabung ini tidak hanya menunjukkan kondisi finansial seseorang, tetapi juga mencerminkan kepribadian dan gaya hidup yang dijalani. Ada tipe orang yang sangat teratur dengan catatan rapi, ada juga yang santai dan menabung secara spontan tanpa target tertentu. Mengenali tipe diri dalam menabung bisa menjadi langkah penting untuk memperbaiki strategi keuangan, agar tidak sekadar menyimpan uang, tetapi juga menyiapkan masa depan yang lebih aman dan terencana.

1. Si hemat, tabung dulu baru mikirin belanja pake uang sisanya

unsplash/Artem Beliaikin

Tipe pertama, adalah orang yang idealis dan memegang teguh prinsip hidup untuk berhemat. Sehingga, berapapun uang yang dia dapatkan, prioritas utamanya adalah untuk menabung. Gak jelas juga sih tabungannya mau digunakan buat apa, yang penting ditabung aja dulu. Orang tipe ini biasanya sangat perfeksionis. Kamu begini gak?

2. Shopaholic, belanja dulu terus sisanya baru ditabung

Unsplash.com/Gyorgy Bakos

Tipe kedua ini biasanya cukup identik dengan kaum hawa yang suka banget belanja. Apalagi sekarang sudah ada yang namanya belanja online, tinggal duduk di rumah, paket akan datang beberapa jam atau beberapa hari kemudian. Tipe ini cukup santai menjalani hidup. Baginya yang penting adalah menikmati dulu hasil kerja kerasnya baru kemudian memikirkan soal tabungan.

3. Si pelit, pokoknya gak boleh belanja apa-apa, semua harus ditabung

unsplash/Artemn Beliaikin

Orang yang menabungkan semua uangnya, termasuk dalam kategori pelit. Kenapa? Maksudnya adalah dia pelit kepada diri sendiri dan orang terdekatnya. Apa sih salahnya membahagiakan diri sendiri dan orang lain dengan membelikan mereka sedikit barang-barang dari hasil jerih payah kita? Iya kan?

4. Si yolo, hidup cuma sekali, ngapain nabung kalau sudah capek-capek dicari?

unsplash/Jacek Dylag

Ada lagi nih jenis orang yang terlalu cuek dan terlalu santai. Sampai-sampai, dia gak pernah menabungkan uangnya. Bukan karena gak cukup atau pas-pasan lho ya. Yang masuk kategori ini adalah orang yang berpenghasilan lumayan tapi gak pernah punya keinginan untuk memiliki tabungan. Baginya, hidup harus dinikmati, sementara uang masih bisa dicari.

5. Visioner, nabungnya buat sesuatu yang dituju di masa depan

unsplash/Niels Steeman

Poin terakhir nih, ada orang yang biasanya menabung untuk sesuatu yang dia tau ingin dia miliki di masa depan. Misal, mobil atau rumah seharga ratusan juta. Makanya dia getol banget menabung untuk mewujudkan keinginannya tersebut. Tanpa tujuan masa depan tersebut, biasanya orang jenis ini paling malas nih untuk menabung.

Ingat ya guys, menabung itu perlu karena kita gak tau keperluan mendesak apa yang akan terjadi ke depannya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team