Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi investasi. (IDN Times/Aditya Pratama)
Ilustrasi investasi. (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times – Tren berinvestasi sepanjang pandemik telah mengalami pergeseran, di mana para investor yang terbiasa “bermain aman” dengan berdeposito kini beralih kepada obligasi dan produk investasi lain dengan tingkat return lebih tinggi.

Hal ini juga berarti bahwa ada tingkat risiko lebih tinggi yang dihadapi investor, sehingga diperlukan pengamatan secara berkelanjutan dan kewaspadaan tinggi terhadap siklus ekonomi yang tidak terduga.

Untuk itu, Citi Indonesia mengatakan para pelaku investasi harus cermat dan berhati-hati dalam memilih produk perbankan dan investasi yang paling tepat bagi dirinya.

Berikut adalah beberapa hal yang dapat menjadi pertimbangan utama dalam membuat keputusan investasi di masa pandemi, baik bagi investor maupun pihak pengelola kekayaan, menurut Citi Indonesia.

1. Produk investasi yang sesuai kebutuhan

Ilustrasi investor (IDN Times/Mia Amalia)

Tips pertama yang perlu dijalankan adalah memahami dan memilih produk investasi yang sesuai kebutuhan. Ini karena kondisi dan kebutuhan setiap individu pasti berbeda-beda. Misalnya, nasabah keluarga muda yang berinvestasi untuk dana pendidikan anak dan nasabah yang berinvestasi untuk masa pensiun tentu memiliki kebutuhan yang berbeda.

Di sisi lain, dampak pandemik yang dirasakan di berbagai elemen kehidupan dan perekonomian juga berbeda-beda. Citi menyebut kebutuhan ini harus mendapatkan perhatian khusus baik dari nasabah maupun pengelola kekayaan suatu institusi perbankan.

“Identifikasi kebutuhan dan produk investasi apa yang paling sesuai saat ini lebih mudah dilakukan dengan adanya teknologi digital untuk mencari informasi sebanyak mungkin terkait berbagai produk investasi dan tingkat risikonya. Tergantung profil nasabah, pengelola kekayaan juga dapat mempertimbangkan diversifikasi investasi dengan tingkat risiko yang disesuaikan,” jelasnya.

2. Pendampingan dalam melakukan investasi

ilustrasi kekayaan (IDN Times/Aditya Pratama)

Citi menyebut pendampingan dari penyedia layanan pengelola kekayaan menjadi hal penting terutama untuk investor pemula, agar selektif dalam memilih investasi dan memberikan informasi terkini terkait investasi yang telah ditanamkan.

Ini karena institusi perbankan biasanya akan diwakili oleh seorang Relationship Manager dan tim konsultan investasi, yang akan memantau, melaporkan, dan menyarankan penyesuaian investasi pada nasabahnya.

Namun perlu dipastikan bahwa Relationship Manager harus kompeten dalam menjelaskan berbagai hal terkait investasi dan proteksi kepada para nasabah.

3. Kualitas layanan pengelolaan kekayaan

ilustrasi anggaran (IDN Times/Aditya Pratama)

Citi menyebut pada praktiknya, terutama selama masa pandemik, lembaga perbankan banyak mengalami keterbatasan untuk bertemu nasabah secara langsung. Oleh karenanya perlu untuk memilih lembaga yang memberikan kualitas dan kemudahan.

“Saat ini, nasabah dapat memahami dan menilai kualitas layanan pengelolaan kekayaan dari institusi perbankan dengan memantau market update dan berbagai informasi yang diberikan melalui kanal digital,” jelasnya.

Editorial Team