Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi bekerja di rumah. (Unsplash.com/Simon Abrams)

Jakarta, IDN Times - Perencanaan keuangan untuk masa pensiun tidak dapat diabaikan. Apalagi jika kamu ingin memiliki kebebasan finansial saat memutuskan berhenti bekerja secara permanen.

Hal lain yang tidak kalah pentingnya, merencanakan keuangan untuk masa pensiun juga untuk memastikan bahwa kamu siap untuk pensiun, yang artinya memiliki dana untuk menjalani kehidupan yang kamu inginkan ketika sudah tidak lagi produktif.

Ada beberapa tips berharga yang bisa kamu diikuti. Dilansir Business Insider, berikut adalah lima aturan yang dapat kamu pertimbangan supaya kamu gak kere saat pensiun.

1. Belanja lebih sedikit dari yang kamu hasilkan

Unsplash/Giuseppe Argenziano

Hal tersebut mungkin sudah sangat klise. Tapi, seorang perencana keuangan, Scott Alan Turner mengatakan bahwa salah satu aturan pertama yang harus kamu terapkan adalah seputar kebiasaan belanja kamu.

"Ya, ini memang klise, namun kamu tidak bisa mengalahkan kebiasaan belanja yang buruk. Sebuah keluarga dengan penghasilan 1 juta dolar per tahun dan menghabiskan 1,1 juta dolar tetap saja bangkrut," kata Turner.

Jadi, sisihkan uang yang kamu miliki setiap bulan untuk masa depan. Kebiasaan tersebut tidak akan mengkhianati kamu setelah memasuki masa pensiun.

2. Manfaatkan rencana pensiun dari perusahaan tempat kamu bekerja

Ilustrasi bekerja. IDN Times/Febriyanti Revitasari

Apabila kamu bekerja di perusahaan yang memberikan uang pensiun, seorang perencana keuangan, Christy Matzen merekomendasikan untuk memanfaatkan pilihan yang ditawarkan kepadamu di tempat kerja kamu.

"Untuk menjadi kaya saat pensiun, kamu perlu memanfaatkan program pensiun dari perusahaan kamu," katanya.

3. Diversifikasi investasi kamu

ilustrasi investasi (freepik.com/freepik)

Seorang penasihat keuangan, Doug Carey mengatakan bahwa untuk menjadi kaya di usia pensiun maka kamu harus mendiversifikasi investasi. Artinya, kamu jangan tergantung pada satu jenis instrumen investasi saja.

"Ada begitu banyak reksa dana dan ETF yang terdiversifikasi akhir-akhir ini, tidak ada alasan untuk tidak melakukan diversifikasi," kata Carey.

Namun, diversifikasi yang paling penting adalah dengan tidak menaruh sebagian besar uang kamu di satu perusahaan saja. Sebab, itu adalah ide yang buruk dalam hal investasi pensiun.

4. Abaikan nasihat keuangan yang bombastis

ilustrasi mendapat ide (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Ketika kamu sedang dalam upaya membangun kekayaan bersih dan kekayaan jangka panjang, Turner mengingatkan pentingnya untuk menyaring saran yang mungkin terdengar terlalu bagus untuk menjadi kenyataan.

Saran yang sudah teruji dan benar berdasarkan prinsip-prinsip akademis terkadang memang terdengar membosankan, tetapi jika kamu mengikutinya dengan benar, kamu akan berhasil.

"Jaga agar investasi kamu tetap sederhana dan tetaplah menggunakan hal-hal yang sudah terbukti. Sangat sulit untuk tidak membangun kekayaan dengan cara seperti itu dari waktu ke waktu," tuturnya.

5. Lakukan pendekatan yang berbeda saat kamu masih muda

ilustrasi saham (pexels.com/Anna Nekrashevich)

Jika kamu memulai perencanaan keuangan pensiun di usia 20-an, atau 30-an, Carey menyarankan untuk mengambil pendekatan berbeda yang dapat memberikan hasil yang baik.

Kata Carey, ketika kamu masih muda, investasikan hampir 100 persen uang pensiun kamu dalam bentuk saham.

Saham dapat menjadi investasi yang berisiko bagi pekerja yang lebih tua, tetapi pasar akan bangkit kembali jika portofolio memiliki jangka waktu yang panjang. Menurutnya, saham selalu mengungguli obligasi dalam jangka waktu yang cukup lama.

"Tidak pernah ada periode 20 tahun di mana saham berkinerja lebih buruk daripada obligasi di AS," tambahnya.

Editorial Team