PT Daya Mitratel Telekomunikasi Tbk atau Mitratel telah melangsungkan IPO, Selasa (26/10/2021) (Dok.Mitratel)
Direktur Utama Mitratel, Theodorus Ardi Hartoko mengatakan setelah melakukan penawaran perdana atau initial public offering (IPO) pada akhir 2021 lalu, kinerja perusahaan terus tumbuh.
“Pada semester I 2022 ini, kami telah meletakkan fundamental yang kuat dan solid pasca-IPO untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan. Hal ini didorong oleh strategi pertumbuhan organik, memperkuat pendapatan dari tower-related business, inovasi produk dan efisiensi biaya” kata pria yang akrab disapa Teddy itu dalam keterangan resmi, Jumat (29/7/2022).
Lebih lanjut Teddy memaparkan, marjin EBITDA dan marjin laba bersih dalam semester pertama tahun ini masing-masing tercatat meningkat menjadi 77,5 persen dan 23,9 persen.
Adapun kontributor utama dari peningkatan laba ini diakibatkan oleh marjin EBITDA dari portfolio penyewaan Menara yang bertumbuh menjadi 85,2 persen, setara dengan industri.
Menurutnya, capaian itu adalah hasil dari efisiensi biaya dan lebih selektif dalam meraih pendapatan dari tower-related business dengan marjin yang lebih tinggi untuk profitabilitas yang lebih tinggi dari industri.
Selama semester I-2022, mayoritas kontribusi pendapatan berasal dari pendapatan sewa menara yang mengalami pertumbuhan sebesar 13,5 persen, dari Rp2,93 triliun menjadi Rp3,33 triliun. Kontribusi lainnya berasal dari tower-related business yang meningkat 35,4 persen menjadi Rp399 miliar.