Menteri BUMN, Erick Thohir. (IDN Times/Vadhia Lidyana)
Sebelumnya, Menteri BUMN, Erick Thohir berkunjung ke Doha, Qatar dengan tujuan untuk mencari mitra kerja untuk sejumlah BUMN, terutama untuk PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI.
Pencarian investor strategis untuk BSI itu masih berlanjut sejak tahun lalu. Erick mengatakan sejauh ini, pertemuan-pertemuan yang telah dilakukannya masih bersifat penjajakan. Erick menuturkan tujuan utama mencari investor strategis BSI ialah melakukan ekspansi di luar negeri.
Saat ini, BSI memang tengah berproses membuka cabang di Arab Saudi. Namun, pencarian investor strategis itu juga harus mendorong bisnis BSI di Indonesia, melihat masih banyak peluang ekonomi syariah yang belum tersentuh.
"Keuangan syariah ini punya potensi tumbuh yang menjanjikan. Jadi jawabannya bisa (ekspansi) di dalam dan luar negeri, karena potensi market domestik masih besar," ucap Erick.
Nantinya, calon investor strategis ditargetkan menjadi pemegang sebagian saham BSI. Erick mengatakan, ada peluang BUMN melepas 20 persen saham BSI ke calon investor strategis tersebut.
Persentase itu diambil dari porsi kepemilikan saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) atau BRI, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) atau BNI. Saat ini, BNI sendiri mengantongi 23,24 persen saham BSI, dan BRI sebanyak 15,38 persen.
"Up to 20 percent, BRI dan BNI mix," kata Erick.