Di antara gedung-gedung yang menjulang,
aku berjalan membawa hening yang tak terucap.
Lampu jalan berkedip seperti bintang palsu,
namun tak ada cahaya yang mampu menenangkan hatiku.
Rindu itu hadir,
seperti bayangan yang setia mengikuti langkahku.
Ia tidak pernah hilang,
meski ku coba menutup pintu kenangan.
Di tengah keramaian kota,
aku justru menemukan sunyi.
Sunyi yang memanggil namamu,
tanpa pernah bisa menyentuh hadirmu lagi.