Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
picturesboss.com

Pada tangismu yang gemuruh
masih tersimpan duka-duka luruh
dari perpisahan kemarin.

Hujan di matamu 
mengisyaratkan bahwa kehilangan
telah memantrakan perih 
pada sekujur hari-harimu.

Lara yang kau jeritkan 
ialah pertanda sepimu
ketika orang-orang pergi
meninggalkanmu dalam keadaan sendiri.

Katamu
kau sedang tak punya siapa-siapa lagi.
bahkan degup jantungmu sendiri
pun akan mati

Lalu kau juga tak punya apa-apa lagi.
bahkan jasadmu sendiri
sudah tak mengenal kau yang sepi

Tetapi kami membaca dari sini
tentang orang-orang di sekitarmu
yang telah gugur
setelah petir menyambar jantung mereka
dan darahnya keluar serupa debur-debur
laut yang memecahkan karang

Kami masih membacamu dari sini
walau tak sempat mengambil aduhmu
yang terlalu
walau tak mampu
meredakan dukamu

Tetapi kami ada dan
membacakan aamiin untukmu

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorEly Rizki