Aroma ramadan mulai membius
Dan aku menemukan diriku
Pada masjid yang kian sibuk menyiapkan temu
Pada rak-rak toko yang dipenuhi kurma
Juga pada iklan sirup di televisi rumah
Aroma ramadan menarikku dalam euforia
Bahagianya melepas rindu lewat jumpa
Waktu-waktu berpisah kemarin sungguh menyiksa
Kini tiba saat membasuh ruh
Memohon pengampunan dengan sungguh
Pada aroma ramadan yang makin memanja
Aku kembali menabur harap dan doa
Semoga kali ini aku tak berbuat sia-sia
Sehingga tiba waktu berpisah aku kembali dihimpit duka
Tangerang, 13 Maret 2023
Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
[PUISI] Aroma Ramadan

ilustrasi mengaji (unsplash.com/Ed Us)
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Editor’s Picks
Editorial Team
EditorY E N A L A I L A
Follow Us