Ada badai yang tak terlihat
Berkecamuk dalam ruang yang sunyi
Gelombang amarah tanpa suara
Menghantam dinding-dinding hati
Angin dingin menyusup perlahan
Membekukan tawa yang dulu hangat
Namun di luar, wajah tetap tenang
Seolah dunia tak pernah retak
Badai itu tak menghancurkan pohon
Ia hanya merontokkan daun perlahan
Tak ada gemuruh atau petir melintas
Hanya kehampaan yang tak terucapkan
Aku bertanya pada langit yang kelabu
Apakah badai ini akan berakhir jua
Namun ia menjawab dengan sunyi
Meninggalkan aku dalam tanda tanya
