Cakap kita tak banyak
Hanya gestur dan senyum yang bicara
Bagai pemuja dan tawanannya
Mimpi yang berputar dalam kepala
Selamanya akan mengendap terkubur masa
Meski di waktu yang lalu pun mungkin tak ada bedanya
Akulah kuncup bunga terakhir
Yang mekarnya tak dapat kau sentuh seperti kemarin
Saat bibirmu melekat di sekujur wajahku
Seolah menyerap semua malang yang menunggu
Di dalam memoriku tertulis tebal namamu
Dan cerita-ceritanya yang bukan tentang kita
Melainkan hanya kebodohan yang terus aku pijak
Mencipta jarak dalam keabadian dunia
Aku harap senyum dan rupaku sampai kepadamu
Bukan hanya cahaya yang kau raba semata
Dan jika waktu kembali memutar masa
Biar kusambut dengan rekah yang kita damba