Ia di mataku adalah akar kehidupan
Menopang begitu banyak perasaan
Ia yang pundaknya sekokoh mahoni
Dengan bahu bidang yang nyaman ‘tuk peluk itu
T’lah memberiku cukup ruang dan kesempatan
Dan akhirnya aku sampai di sini,
Tergila-gila oleh tipu daya seorang pria
Karena manis sikapnya, lembut tutur katanya
Seolah jiwaku ini sudah takluk
Seperti benalu yang menaruh harap pada dahan
Apa yang dapat kuimpikan hanyalah kehadirannya