Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi merenung (unsplash.com/Luca Tacinelli)

Ia di mataku adalah akar kehidupan
Menopang begitu banyak perasaan

Ia yang pundaknya sekokoh mahoni
Dengan bahu bidang yang nyaman ‘tuk peluk itu
T’lah memberiku cukup ruang dan kesempatan

Dan akhirnya aku sampai di sini,
Tergila-gila oleh tipu daya seorang pria
Karena manis sikapnya, lembut tutur katanya

Seolah jiwaku ini sudah takluk
Seperti benalu yang menaruh harap pada dahan
Apa yang dapat kuimpikan hanyalah kehadirannya

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team