Mengintip tirai yang sedikit terbuka
Bola mataku tatapannya tak terbaca
Seolah tersembunyi kabut pagi buta
Kupingku berdendang suaramu saja
Yang sayapnya sedang merajalela
Menuju tujuan yang belum kuraba
Detak jantung debarannya tak biasa
Ketika mengingat wajahmu pemuda
Seolah mengajakku bercengkrama
Seolah mengajakku tertawa bersama
Kupu-kupu asmara tak melihat usia
Bila insan sedang diliputi renjana