Aku melangkahkan kaki
Di tumpukan daun gugurmu
Yang menguning berganti kulit lagi
Menjadi kering, layu, lalu jadi debu
Tersapu deburan air laut yang surut
Aku tersulut emosi meratapi
Dering kabarmu yang telah usai
Pandangan mataku mengabur
bersama jasadmu yang dikubur
Bunga kasturi mengelilingi
kuburanmu yang mewangi
Para pelayat mematung
mewanti-wanti
Adakah yang menabur bunga
melati?
Berdiri di antara kerumunan
Aku tersenyum tipis berseri-seri
Berdecak kagum padamu, wahai
penghuni surga tertinggi
Sudah berapa dahaga
yang telah kau selamatkan sebelum
kau mati?
Gundukan tanah menyelimutimu
Taburan bunga menyinari
tempat peristirahatanmu yang abadi