Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pexels
Pexels

Aku melangkahkan kaki

Di tumpukan daun gugurmu

Yang menguning berganti kulit lagi

Menjadi kering, layu, lalu jadi debu 

Tersapu deburan air laut yang surut


Aku tersulut emosi meratapi 

Dering kabarmu yang telah usai

Pandangan mataku mengabur

bersama jasadmu yang dikubur


Bunga kasturi mengelilingi

kuburanmu yang mewangi

Para pelayat mematung

mewanti-wanti

Adakah yang menabur bunga

melati? 


Berdiri di antara kerumunan

Aku tersenyum tipis berseri-seri

Berdecak kagum padamu, wahai

penghuni surga tertinggi

Sudah berapa dahaga

yang telah kau selamatkan sebelum

kau mati? 

 

Gundukan tanah menyelimutimu 

Taburan bunga menyinari

tempat peristirahatanmu yang abadi

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorSl Meea