Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi seseorang memegang cangkir kopi (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi seseorang memegang cangkir kopi (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Di meja pagi, ia teronggok beku
Bekas bibirmu kini bagai kerak
Dulu, tiap tegukan adalah janjimu
Sekarang hanya cangkang yang kau tinggalkan

Bukan lagi uap yang jadi selimut
Hanya dingin yang mencekik tanpa ampun
Ia menunggu tangan yang mengkhianati
Tapi yang datang hanya sunyi yang menusuk

Kopi ini tak butuh gula lagi
Karena manisnya sudah kau cabut paksa
Yang tersisa hanyalah pahit yang membusuk
Sisa dari semua kebohongan kata

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team