Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi seseorang menyentuh bunga
ilustrasi seseorang menyentuh bunga (unsplash.com/Rafiee Artist)

Ada hati yang tanpa henti,
menyebut namamu
Ada mata yang mencuri pandang,
tiap senyum mewarnai wajahmu
Yang hilang hanyalah
keberanian untuk memberi isyarat
Seolah kau akan membaca sendiri,
kekaguman yang menyusup tanpa kata,
di sudut mataku

Kubiarkan cinta tumbuh,
meski tak cukup indah untuk kau petik
Kuizinkan diriku hadir,
meski hanya untuk menghias pekarangan hatimu
Sebab dia yang berani mengetuk pintu lebih dulu,
yang berhasil menempati relung jiwamu

Jelas, bukan dirimu yang jahat
Aku saja yang terlalu pengecut
Sampai kau memilihnya,
yang datang tanpa ragu
Yang berbicara denganmu,
tanpa pernah dilanda kaku

Sedangkan aku hanya ada di sini
Menikmati hangatnya tawa yang kau bagi dengannya
Sebab, kau masih bersinar dari kejauhan
Dan menyirami cahaya, pada bayangan seperti aku

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team