Hendak berdiri untuk melayangkan angkuh
Pada lingkungan dengan dinding rapuh
Sejak kapan prinsip tercerai-berai?
Oleh pecundang yang kusut-masai
Melihat kembali desakan sang pecundang
Sekarang ia sedang bernyanyi riang
Atau berteriak dengan girang
Pencudang tersenyum dengan tatapan nyalang
Sang pecundang urung melangkah
Ia lebih memilih untuk bertingkah
Barangkali menciptakan lingkungan bubrah