Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
[PUISI] Di Antara Kita

ilustrasi dua orang duduk bersama (pexels.com/Dương Nhân)
Kusadar tak bisa terus begini
Saat diri mencoba pergi dan menepi
Aku frustrasi
Entah mengapa hati selalu kembali
Padamu lagi
Namun,
Di antara kita ada tabir terlampau tinggi
Yang terbangun dengan asa dan imaji
Sehingga menjadi kita hanya dalam mimpi
Di antara kita adalah fatamorgana
Bagai semangkuk air dan minyak yang merana
Untungnya, tidak ada dusta
Karena rasa kita nyata
Ini untuk kau yang tak bisa kugapai
Kan kubiarkan lunar dan mentari
Sinarnya mengaburkan rasa ini
Dan perih pasti kan sembuh sendiri
Ini untuk kita yang pernah saling menghangatkan hati
Yang di antara kita tetap berdiri
Dengan keteguhan hati kepada Yang Tinggi
Kau, juga aku
Seiring waktu
Pasti kan menemukan tempat untuk merindu
Yang tak lekang oleh waktu
Cilacap, 10 Februari 2022
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Editor’s Picks
Editorial Team
EditorLanggeng Irma Salugiasih
Follow Us