Langkah-langkah kecil menyalip waktu
mengejar nasi, bukan mimpi
Tangan menggenggam cemas seperti uang receh
tak cukup, tapi tetap disimpan
Hari berulang, wajah berganti
namun letihnya tetap setia
Di balik punggung hari, orang menunduk
menyulam sabar di tengah riuh tuntutan
Tak semua perjuangan berbunyi keras
sebagian hanya terdengar oleh Tuhan