Berhenti tepat di titik persimpangan
Membiarkan sepasang mata menatap lekat
Suara lantang nyaris tercekat
Kebingungan kembali menyergap
Terjebak di antara dua arah
Tanpa berani melangkah
Mengambil jeda beriringan pasrah
Entah sampai kapan menepis gundah
Logika nyaris tak berkutik
Menatap perilaku mulia beriringan fana
Menakutkan langkah salah arah
Terjerumus fana dengan senyuman merekah